Kebersamaan yang tak terlupakan

1024 Words

"Siapa yang telepon Mommy?" Tanya Aray membuat Aurel terpaku. ... Aurel terdiam mendengar pertanyaan dari putrinya. Hatinya benar-benar kalut. Harus kah dia menjawab dengan jujur. Siapa yang menelpon. Tapi rasa khawatir membuat wanita itu hanya bisa diam. Aurel benar-benar khawatir jika nantinya Aray malah minta bertemu dengan Rayyan. "Uncle bukan yang telepon?" Tanya Aray Penasaran. Aurel pun tersenyum. Antara lega dan juga terselip rasa sesak di d**a. "Bukan Sayang," ucap Aurel berjongkok demi menyamakan tinggi badannya dengan Aray. Kemudian wanita itu mengusap Surai lembut Aray yang berwarna keemasan. Aurel berharap Aray sabar menanti Uncle kesayangannya. Karena nyatanya Aurel pun tak bisa meminta pada Orlando untuk pulang menemui putrinya. Aurel sangat yakin, saat ini banyak proy

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD