filosofi kebahagiaan

1143 Words

Kini Cantika mulai bangkit dari ranjang. Gadis itu pun segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Kemudian bergerak cepat menuju ruang kerja Orlando. Pria itu pasti ada di ruang kerjanya. Setelah sampai di depan ruang kerja milik Orlando, Cantika pun mengetuk pintu. TOK... TOK... TOK... "Abang," panggil Cantika. Namun tak ada yang menyahut dari dalam ruangan itu. Cantika pun kembali mengetuk pintu. TOK... TOK... TOK... "Abang," panggil Cantika kembali. Tapi masih nihil. Orlando tak menyahut sama sekali. "Abang. Ini aku, Tika. Abang di dalam kan?" Tanya Cantika dan Orlando masih belum menyahut. "Nih orang pasti lagi sibuk kerja," gumam Cantika. Dan akhirnya gadis itu memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruang kerja Orlando. "Abang aku masuk ya?" Ucap Cantika segera membuka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD