Kecurigaan Derren

1025 Words
Derren hendak menjawab apa yang diucapkan oleh Stella. Namun Derren mengatupkan mulutnya kembali saat pintu ruang VIP itu terbuka dan pramusaji masuk ke dalam ruangan itu sembari membawa makanan yang telah dipesan oleh Dareen dan Stella. Pramusaji menyajikan hidangan di atas meja lalu berpamitan kepada Derren dan Stella setelah memastikan jika semua hidangan telah tersaji di atas meja itu tanpa ada yang kurang satu pun saat ini. Stella yang tanpa sengaja menatap ke arah udang dengan bumbu saos padang reflek menutup mulutnya untuk menahan rasa mual yang melanda dirinya. Ya. Stella dengan sekuat tenaga menahan rasa mual itu karena dirinya tidak ingin Derren menaruh rasa curiga dengan semua hal itu. Derren yang bukan lagi seorang anak kecil lantas menautkan kedua alis saat melihat sikap yang ditunjukkan oleh Stella. Banyak tanya di dalam benak laki-laki tampan itu tentang sikap aneh yang sedang ditunjukan oleh Stella di hadapan dirinya saat ini. Derren yang tidak suka berprasangka buruk lantas memutuskan untuk menanyakan semua hal itu kepada Stella agar dirinya tidak merasa curiga lagi kepada wanita cantik itu. “Kenapa kamu? Apa ada makanan yang kamu tidak suka?” tanya Derren dengan penuh rasa penasaran dan tatapan penuh interogasi ke arah Stella. Stella diam seribu bahasa tanpa menjawab apa yang diucapkan oleh Derren karena wnauta cantik itunmerasa terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh laki-laki tampan itu. Stella berusaha bersikap tenang agar Derren tidak merasa semakin curiga kepada dirinya. “Tidak Pak Derren. Stella tidak apa-apa Pak Derren. Mungkin Stella hanya masuk angin saja kok,” jawab Stella dengan alibinya setelah dapat menennangkan dan menguasai diri. Derren mengulas senyuman penuh arti saat mendengar jawaban yang dilontarkan oleh wanita cantik itu. Derren yang merasa tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Stella berusaha mengikuti ke mana arah mata indah wanita cantik itu menatap saat ini. “Kenapa kamu menatap ke arah udang itu? Apa kamu tidak suka udang? Apa kamu alergi makan udang?” tanya Derren dengan bertubi-tubi kepada Stella. Lagi dan lagi Stella kembali diam seribu bahasa saat mendapatkan pertanyaan dari Derren. Ya. Stella benar-benar tidak pernah menyangka jika laki-laki tampan itu tahu apa yang sedang dirasakan oleh dirinya saat ini. Derren yang tahu arti diam Stella lantas memutuskan untuk menyingkirkan udang itu dengan mbawa keluar dan memberikan kepada salah satu pramusani yang ditemui oleh laki-laki tampan itu. Sedangkan, Stella menghela nafaslega saat aroma udang iru sudah tidak masuk ke dalam indera penciumannya saat ini. Ya. Stella juga tidak dapat mengerti demgam diri sendiri yang merasa mual saat melihat olahan udang itu tadi. Stella tidak pernah merasakan hal aneh seperti ini sejak dirinya fahu sedang berbadan dua sehingga Stella tidak mempersiapkan diri untuk semua hal itu. Senyuman manis nan hangat terukir di wajah tampan Dereen saat melihat wanita cantik yang sedang duduk di hadapan dirinya makan dengan lahap saat ini. Tidak ada mual seperti apa yang dialami oleh Stella seperti beberapa saat yang lalu. Suasana hening menyelimuti di dalam ruangan itu saat Derren dan Stella sedang menikmagi hidangan yang telah disajikan itu. Tidak ada yang berani mengeluarkan satu patah katapun saat ini. Dentingan sendok dan garpu yang mampu memecahkan keheningan di antara Derren dan Stella. *** Derren mengetuk-ngetukan jari telunjuk di dagu yang menandakan jika laki-laki tampan itu tampak sedang berpikir keras malam hari ini. Ya. Derren masih merasa penasaran karena ada yang mengganjal di dalam hatinya tentang sikap yang ditunjukkan oleh wanita yang bernama Stella siang tadi. Walaupun Dtella telah menjawab apa yang di tanyakan oleh Derren. Namum Derren masih merasa tidak percaya dengan jawaban yang diberikan oleh wanita cantik itu. Hati Derren mengatakan ada yang sedang disembunyikan oleh Stella dari dirinya saat ini. “Aku harus mencari tahu tentang semua hal itu. Aku merasa tidak percaya jika Stella mual karena masuk angin. Orang yang mual karena masuk angin dan orang yang mual sedang hamil ifi sangat beda sekali. Aku lebih percaya kalau Stella itu sedang hamil saat ini. Stella sedang hamil anak aku,” ucap Derren dengan tatapan lurus ke depan. Derren mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja lalu mencari kontak seseorang yang akan diminta tolong oleh dirinya untuk mencari informasi tentang Stella. Derren berbincang dengan seseorang melalui sambungan telepon. Derren memberikan penjelasan denvan rinci kepada orang yang berada di seberang line. Tidak ada yang terlewatkan dari setiap penjelasan Derren. Laki-laki tampan itu bahkan mengirimkan foto Stella agar anak buahnya itu tidak merasa bingung dalam menajaknkan pekerjaan yang diberikan oleh dirinya nanti. “Aku yakin Nio pasti bisa mencari tahu semua informasi tentang Stella dalam waktu dekat ini. Kinerja Reno tidak diragukan lagi selama ini. Reno selalu menjalankan apa yang aku perintah kan dengan baik dan cepat. Reno tidak pernah membuat aku merasa kecewa seperti yang lain,” ucap Dereen dengan penuh keyakinan setelah menutup sambungan telepon di antara dirinya dan anak buahnya. Derren meletakan ponsel milik dirinya ke atas meja kembali seteelah berbincang dengan Reno beberapa saat yang lalu. Derren membuka laci meja kerja lalu mengambil satu buah anging yang merupakan milik Stella. Wanita yang pernah menghabiskan satu malam bersama dirinya beberapa waktu yang lalu. “Aku tidak tahu kenapa kamu selalu mengganggu pikiran aku sejak peristiwa itu. Walaupun aku sedang bersama wanita lain. Tapi pikiran aku selalu tertuju kepada kamu. Kamu benar-benar membuat aku hampir gila. Aku tahu kamu itu wanita baik-baik dan tidak seperti yang aku pikirkan pertama kali dulu. Aku bisa merasakan kalau kamu baru peenah disentuh oleh seorang laki-laki. Laki-laki b******k yang telah menyentuh dan menghancurkan hidup kamu itu aku. Aku akan memperbaiki semua kesalahan itu. Aku akan membuat masa depan kamu cerah lagi nanti. Aku yakin jika kamu memang sedang hamil saat ini. Anak yang sedang ada di dalam kandungan kamu itu anak aku. Bukan anak laki-laki lain. Kamu itu wanita yang baik,” ucap Derren dengan tatapan lembut ke arah anting yang sedang berada di tangannya. Derren memadukan anging itu kemabli ke dalam laci setelah merasa puas menatao dan mencurahkan semua yang ada di dalam hatinya saat ini. Sungguh.. Perasaan Derren sedang tidak menentu setelah dirinya bertemu dan berbicara empat mata dengan wanita cantik itu siang tadi. "Aku tidak dapat memungkiri jika ada yang bebeeda dari kamu dengan wanita lain. Tapi aku tidak tahu apa itu. Kamu istimewa. Kamu berbeda.."

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD