BAB 18

1094 Words

   Ruangan itu tampak sepi, hanya ada satu orang yang berada di sana, berdiri dengan posisi tegak dan menatap ke arah depan tanpa bergerak sedari tadi. Matanya tidak berkedip, ia seperti patung dan hanya mengembuskan napas dengan teratur dari hidungnya. Iris hijau gelap itu terlihat mengagumkan, bibir merah muda ranum dengan lengkungan senyum yang menawan.    Ruangan itu di lengkapi cctv dari berbagai arah, jelas digunakan untuk mengawasi gerak geriknya. Melelahkan, hanya itu yang ia rasakan, padahal belum sampai lima belas menit ia melakukan kegiatan itu.    Alliana hampir terjatuh, namun ia cepat-cepat menyeimbangkan tubuhnya kembali. Wanita itu merutuki kebodohannya sendiri, dan kesal dengan kegagalannya.    "Ini sulit sekali," ujarnya pelan, ia menatap kaca yang ada di hadapannya, l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD