72. Dermaga

1062 Words

Menangis sekencang-kencangnya, berdampingan dengan deburan ombak yang begitu kuat menghantam dermaga. Ia terisak, terduduk disana dalam kesendirian. Harusnya, ia tak menangis dan ikut bahagia jika mereka bahagia. Tapi, lagi-lagi Resya tak bisa melakukan hal itu. Dunia terasa tak adil baginya, semua orang meninggalkannya bukan? Dan kini tak ada satupun orang yang dapat menemaninya dalam kesedihan ini. Di dermaga ini, bayangan demi bayangan dimana Gio memperlakukannya dengan manis. Bahkan gadis itu masih memegang buket bunga yang Gio berikan tadi. Ia mencium aroma bunga itu penuh sayang, Gio begitu berarti untuknya. Karena selama ini ia tak pernah memiliki seseorang yang menyayanginya. Gio, menjadi kakak untuknya, teman, sahabat dan juga kekasih baginya. Lelaki itu menasehati banyak hal un

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD