42. Malam yang dingin

1419 Words

Suasana nampak ramai, tentu setiap malamnya tempat ini menjadi obyek wisata bagi pengunjung. Anak muda-orang dewasa. Hanya untuk sekedar melepas kepenatan. Memang, alun-alun adalah tempat yang cocok untuk menghabiskan kebersamaan selain pantai. Gio dan Resya keluar dari dalam mobil, anak lelaki itu berjalan disisi Resya dengan langsung menggandeng tangannya. Karena terkejut, gadis itu refleks menepis tangan Gio. "Kenapa?" lelaki itu bertanya, atas sikap Resya yang juga membuatnya sedikit tercengang. "Aku kaget, sebelumnya kan' kamu jarang pegang tangan aku." jelas gadis itu, karena tak ingin membuat Gio kecewa. Alih-alih marah dan sedih, lelaki itu justru tersenyum. Bagaimana tidak, karena biasanya Gio akan merangkul pundak layaknya seorang sahabat, bukan keintiman seperti ini. Kenda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD