Usai melepas rindu, kini keluarga itu berkumpul di kamar yang cukup besar di hotel itu. Abhygael sengaja memilih kamar eksekutif karena tahu situasi seperti hari ini pasti akan terjadi.
Arafat tidak khawatir meninggalkan isterinya sendirian di kamar, yang kini dikhawatirkannya adalah Leona. Nalurinya mengatakan jika wanita ini dalam bahaya.
"Bolehkah aku menyarankan sesuatu ?" Usul Arafat saat mereka berlima duduk di sofa saling berhadapan.
"Ada apa ?" melihat keseriusan diwajah Arafat, Putera tahu pasti ada sesuatu.
"Dilain sisi ada yang mengincar Leona, dan disini yang lain ada yang mengincar direktur. Ini sangat menyulitkan, karena yang diincar adalah orang yang sama," jawab Arafat lalu menatap Abhygael.
Abhygael menyadari semuanya, Leona telah menceritakan jati dirinya. Ini cukup
