Arafat mengetuk pintu kamar Putera, Mutia yang membukakan pintu untuknya. Arafat segera masuk dengan terburu buru. "Ada apa? Mana isterimu?" tanya Putera ketika melihat tingkah Arafat yang tak seperti biasanya. "Aku meninggalkannya dikamar berdua dengan seorang wanita." Putera dan Mutia saling berpandangan saat melihat Arafat yang masuk begitu saja dan menarik tangannya. "Duduklah, aku kini bertemu dengan wanita yang seharusnya kita temui," ucap Arafat seakan dialah pemilik kamar dan Putera adalah tamunya. Arafat duduk di kursi, Putera dan Mutia duduk berdampingan di atas tempat tidur. "Ikutlah ke kamarku, wanita itu ingin menemui kalian berdua." Pagi-pagi Arafat datang ke kamar mereka membawa teka teki dan kelihatan aneh, tentu saja membuat kedua pasangan ini penasaran. Karena