Tak ada yang tahu kepergian Leona ke Singapura kecuali nenek Melinda dan Abhygael. Leona punya rencana sendiri, dia keluar dari rumah menuju bandara memakai masker dan topi sehingga tak ada yang mengetahuinya. Makeup macan tutulnya tak lagi dia gunakan, dia berharap bisa membantu semua masalah yang dihadapi suaminya.
Leona berbaur bersama penumpang lainnya, melapor ke petugas chek in bandara dan masuk ke ruang tunggu. Tigapuluh menit kemudian terdengarlah panggilan agar mereka segera menaiki pesawat udara Singapura Airlines. Tak ada yang mengenalinya karena dia memakai masker.
Abhygael mengkhawatirkan isterinya yang pergi seorang diri ke negara tetangga itu. Sesekali dia berdiri lalu duduk kembali, berjalan mondar mandir di dalam ruangan lalu melirik jam tangannya, sesekali dia membuang
