Pengadilan

1091 Words

Abhygael berdiri di depan pintu, nenek Melinda membuka pintu dengan lebar sehingga tanpa bertanyapun Abhygael sudah bisa melihat Leona yang baru saja berdiri dari kursinya dan bersiap-siap keluar. Leona tak bicara dan memilih keluar tanpa memerdulikan Abhygael yang berdiri menunggunya. "Bukankah kalian akan bercerai ? Mengapa mencarinya ?" Nenek Melinda tau jika Abhygael sudah mulai menyukai Leona, hanya karena gengsi dengan wajah bintik-bintiknya membuat Abhygael tak mau mengakuinya. "I..itu nek, a..aku belum makan siang." Abhygael tak tau harus menjawab apa. Nenek Melinda hendak tertawa melihat kegugupan Abhygael, tapi terlintas dalam benaknya ingin memberi pelajaran pada cucunya itu. "Nyonya, ditunggu tuan dan nyonya besar di ruang makan," terdengar suara maid di balik pintu kamar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD