Siang ini, entah mengapa kepala Cia mendadak pusing. Beberapa kali ia hampir pingsan saat berjalan, ia merasa kepalanya begitu pusing. Untungnya ada Papi Harry yang bisa menangkap Cia ketika Cia hampir jatuh. Papi Harry memapah Cia dan membawa istrinya itu menuju kamar mereka, ia mendudukkan Cia di tepi ranjang mereka. Papi Harry memijit tengkuk Cia hingga membuat Cia merasa sedikit enakan.
“Apa sudah lebih enakan?” tanya Papi Harry pada istrinya.
“Sudah, tetapi kepala Cia masih terasa pusing, Pi,” jawab Cia memegangi kepala yang terasa sakit.
“Sebaiknya kita periksa yuk ke dokter, aku khawatir terjadi sesuatu sama kamu. Soalnya udah dari beberapa hari yang lalu kamu sering pusing, Sayang,” ucap Papi Harry memberi masukan pada istrinya kalau keadaan Cia yang begini harus segera merek
