PETIR

1201 Words

Kami pun berbincang seperti biasa, hingga akhirnya papi menyela obrolan kami dengan sangat sopan. "Bi, ada yang ingin aku tanyakan mengenai asal usul Cia" muka bibi terlihat panik ketika papi berbicara seperti itu, entah apa maksud dari pertanyaan papi yang tidak masuk akal, papi berulang kali selalu menanyakan asal usul ku. apap kurang puas untuk nya wakti dulu pergi ke kampung halaman ku, serta ku bawa ia ke makam kedua orang tua ku. "pih apaan sih asal usul mulu deh, bikin orang kesel, aku ke sini hanya untuk melepas rindu kepada bibi kamu malah bikim bibi bad mood tuh kan" ucap ku sambil menepuk paha papi yang sedang duduk di samping ku, sedangkan bibi duduk di sebrang sofa yang sedang kami duduki, posisi aku dan bibi saling berhadap hadapan. "kita selesaikan hari ini bi, say

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD