Pagi ini di tutupi hangat nya cairan yang memenuhi rahim ku, entah kenapa aku masih belum puas, ada perbedaan ketika kemarin dan sekarang apa Papi telah memikat ku. Rudal sang mertua benar bemar menghembus jantung hati ku hingga ke pikiran ku pun ketika di sentuh membayangkan dia. Aku pun mencubit tangan ku untuk menyadarkan diri ini dari khayalan yang semakin liar. Melihat Dika yang berbaring, aku pun mencoba menyandarkan kepala ke d**a nya, tubuh nya sangat harum seperti aku mencoba untuk memasukan dia ke dalam otak ku agar pikiran ini terpenjara oleh cinta nya saja. "Kamu mau lagi?" Tanya Dika Aku lalu menghadapkan wajah ku ke hadapan wajah nya, aku mulai mencium nye lembut, dan membayang kan seseorang yang tentu saja bukan suami ku, dan aku sangat menikmati nya. Dika pun sa

