Akhirnya kami pun tiba di restaurant, aku mencoba beberapa kali ke toilet untuk mengecek mata ku yang sembab, dan sesekali ingatan ku melayang ke peristiwa mengirikan tadi siang menjelang sore.
Nikmat tapi membuat ku trauma, apakah aku menikmati, tapi jujur membuat ku sakit jika terus mengingat nya. Mertua yang seharus nya melindungi menantu nya, malah dengan tega ia menodai nya.
Aku pun berpikir memang ini salah ku, salah ku bermain seperti itu, andai saja aku tak terburu - buru membukakan pintu rumah tadi mungkin saja kejadian itu tak akan pernah terjadi.
Aku mencoba menarik nafas dalam - dalam agar tidak lagi menangis dan mengeluarkan air mata lagi karena aku akan bingung apabila Suami Ku bertanya apa yang terjadi.
Aku pun keluar dari toilet dengan perasaan yang gugup, aku takut
