Aku baru melihat mertua Ku semarah itu, sangat mengerikan, nada tinggi, berucap kasar dan memukul benda sekitar dan merusak bucket bunga yang telah ia berikan. Tapi dia tak berani memukul Ku, aku hanya menangis dan bingung harus berbuat apa, dan tak lama papi keluar dari rumah dan pergi tanpa kata lagi.. "Kamu juga w************n, kalau tidak murahan mana mungkin sekarang kamu berada di hadapaku," Ucapan tadi papi sebelum meninggalkan ku masih terngiang di kuping ku sampai saat ini, aku pun segera menuju pintu rumah lalu ku kunci rumah ini, aku takut jika ia datang kembali dan berbuat macam - macam. Tapi setelah ku pikir, ini rumah nya sudah pasti dia punya kunci cadangan dan lebih tau segala sesuatu di rumah ini, aku pun menghentikan tangisan ku, dan mulaih merapihkan diri ku ini

