"Anggita, aku janji akan datang kembali dan melamar mu setelah aku sukses di Kota, aku harap kamu mau sabar menunggu ku, dan aku pastikan ketika aku datang kembali, kita akan menikah dan hidup bersama sesuai dengan rencana kita, aku janji kepada mu sayang"
kalimat yang papi ucapakan untuk terakhir kalinya kepada wanita yang ia cintai, ya siapa lagi kalau bukan Anggita, wanita yang amat ia cintai sejak dahulu, dan akhirnya mereka pun berpisah dengan rintihan air mata, meninggalkan sejuta kenangan.
walaupjn tanpa alat komunikasi di zamannya, tapi hubungan komunikasi mereka berdua tidak lah putus, hanya selembar kertas dan tinta hitam pengantar kasi sayang mereka dengan jarak yang lunayan jauh pada saat itu, surat yang mereka kirim sangat lah lama sampai nya.
dan akhrinya papi pun mener
