Bab 50 - Screen Announcement

1435 Words
Pengumuman sekolah berkumandang. Acara penyambutan murid baru akan dilakukan beberapa hari lagi. Mr. Cat yang adalah wali tingkat yang memilih siapa yang termasuk dalam tim Hoki mewakili tingkat mereka. Ia memberikan daftar orang-orang yang akan mewakili tingkat mereka di announcement screen sekolah. Di tengah-tengah asrama ada sebuah layar besar yang menunjukkan apa saja jadwal-jadwal yang akan dilakukan sekolah termasuk pengumuman tentang pemilihan perwakilan pemain hoki.  Di pagi harinya Wish sudah tahu bahwa murid-murid harus menge-check announcement screen untuk mengetahui apakah mereka terpilih atau tidak. Ia berharap agar namanya tidak termasuk ke dalam pengumuman itu. Ia berpikir tentang kemungkinan ia dipilih sangatlah kecil. Ada banyak yang lebih bisa diandalkan dibandingkan dengan dirinya. Wish berjalan ke tengah-tengah asrama  dan melihat banyaknya murid yang berkumpul saat itu. Seseorang berjalan ke arahnya. Ia adalah wali tingkat 2 ilmu Alamiah, Mr. Six. “Ow, Hi.” Ucap Mr. Six. Ia seperti sudah sering melihat Wish. Senyuman Mr. Six sangat mencurigakan memang meski tampak sangat ramah. Ia memiliki tinggi yang ideal dan punya proporsi badan yang bagus. Usia-nya sepertinya yang paling muda dari semua guru-guru di Gifted. Ia saat ini memakai kemeja pink bergaris putih halus dengan dasi merah maroon pekat dengan garis horizontal pink menjadi coraknya. Penjepit dasinya begitu cemerlang membuat tampilan dasinya begitu menonjol. Ia membawa clutch lumayan besar berbahan dasar kulit ditangan kanannya. Kacamata hitamnya dan bentuk rambut klimis membuat tampilannya sangat keren. Ia memiliki janggut tipis tetapi tanpa kumis. Warna sepatu coklat kulitnya semakin berdecit sekali-sekali saat berjalan ke arah Wish. Dari cara menyapanya bisa dilihat betapa berkarismanya dia. Untung dia berada di asrama para pria sekarang. Jika ia berada di asrama wanita dengan tampilan sexy begini, pasti murid-murid itu menjadi menggila. “Pagi pak,” sapa Wish menundukkan kepala. Meski Wish tidak pernah melihat Mr. Six, tetapi ia bisa mengenalinya dari dandanannya dan juga rentang usia nya. “Wish bukan?” Ucap Mr. Six mencoba menyakinkan. Ia menunjuk dengan jari telunjuknya ke tubuh Wish, ia berperan seolah-olah ini adalah pertemuan kedua. “Ya pak benar.” Jawab Wish. Ia tidak ingin menanyakan alasan dari mana ia mengetahui namanya. Ia hanya berpikir, mungkin saja Mr. Six tahu namanya setelah kepala sekolah bercerita tentang tiga murid yang melanggar peraturan sekolah padahal belum lagi diterima di sekolah. Informasi seperti itu pasti penting bagi mereka agar bisa saling mengawasi.  Wish menggoyangkan kepalanya.  “Kenapa?” Kata Mr. Six yang melihat Wish menutup matanya sambil menggoyangkan kepala. “Saya penasaran bagaimana cara bermain mu.” Ucapnya dan pergi. Lalu ia berbalik lagi, “Semoga beruntung.” Senyuman sipitnya menyiratkan sesuatu yang buruk akan terjadi. Wish yang mendengar suara itu, menundukkan kepalanya lagi mengantarkan kepergian sang guru. Ini sangat membingungkannya mengapa ia memerlukan keberuntungan saat ini.  Ternyata Ardy sudah berada di depan layar bersama dengan Chery. Ia merasa dikhianati karena mereka tidak menunggu sama sekali dirinya, terutama Ardy. “Kenapa tidak  menunggu aku?” Tanya Wish. “Maaf, ada yang ingin dikatakan Chery kepada ku tadi, jadi aku duluan. Maaf.” Jelas Ardy. “Apa yang dilakukan Chery disini? Ini asrama pria Cher!” Ucap Wish yang melihat keanehan Chery. Ia tahu bahwa pengumuman ini hanya untuk para pria pemain ice hoki.  “Aku hanya penasaran dengan pengumuman pemilihan pemain olahraga yang dipilih para wali tingkat. Kau masuk, lihatlah. I am very proud of you!” Kata Chery sambil bertepuk tangan.  “Pria tadi siapa? Yang ganteng itu?” Ucap Chery. Ia tersenyum dengan bunga-bunga kecil berkeluaran dari mulutnya. “Dia tampan sekali. Unch..” Kata Chery lagi tak berhenti membuat wajah manis. Melihat sikap Chery, Ardy hanya bisa menggelengkan kepala. “Kau memang benar-benar hebat bisa masuk ke asrama pria seperti ini.” Kata Ardy yang melihat di sekelilingnya memperhatikan Chery dengan mata bolang. Wish yang tidak mengabaikan mereka hanya berfokus pada kata-kata bahwa namanya masuk ke dalam daftar pemain Hoki. “What on earth?” Ucap Wish. Ia benar-benar tidak percaya. Wajahnya memperlihatkan kemarahan yang besar terutama pada Mr. Cat. “Mr. Cat! Apa yang dia lakukan?” Katanya sambil menembus kerumunan untuk memastikan. Sesampai disana ia benar-benar melihat namanya termasuk kedalam pemain Hoki Es. Dengan kekesalan ia kembali kepada Ardy dan Chery yang sedang duduk membicarakan sesuatu. Mulutnya komat-kamit sendiri seperti sedang membaca mantra. “Apa-apaan ini! Aku tidak melihat namamu.” Tunjuk Wish kepada Ardy. Ia merasa tidak adil karena Ardy tidak termasuk kedalam tim Hoki. Ia menarik napas mencoba menenangkan diri tetapi belum bisa. “Kenapa aku?” Katanya lagi. Ia mengingat pengalamannya bermain hoki pertama sekali dengan Will saat di kapal. “Hei, tenanglah Wish.” Ucap Ardy dan memberinya tempat untuk duduk juga disebelah Chery.  “Sedangkan kemarin saja aku tidak bisa melakukannya dengan benar. Bagaimana dengan pertandingan aslinya.” Kata Wish. “Maksudmu pertandingan dengan Will kemarin?” Kata Ardy memastikan. Wish kemudian mengangguk dengan alis yang berkerut naik. “Sebenarnya pertandingannya bukan dengan meja kecil seperti kemarin.” Kata Chery membuatnya semakin takut. “Maksudmu menggunakan lapangan besar dan memakai sepatu seluncur es?” Tanya Wish dengan nada tinggi. Chery mencoba menjawab dengan lembut.  “Iyaaa.. mungkin..” Chery mengatakannya dengan merapatkan mulutnya agar terdengar lebih lembut. Wajah Wish memerah. Ia beberapa kali memukul kakinya karena kesal. “Matilah aku, aku tidak memiliki kemampuan dalam bidang olahraga. Bagaimana mungkin aku bisa melakukannya.” Kata Wish dengan iringan isakan tanpa air mata. “Yang tabah ya.” ucap Ardy sambil mengusap-usap pundaknya.  Setelah melihat Wish lebih tenang, Chery dan Ardy melanjutkan pembicaraan mereka.  “Apa yang harus kita lakukan kepada Panom dan Ohn. Mereka juga tidak datang kemarin ke lab.” Kata Ardy kepada Chery dengan wajah sedih. Ia menyayangkan bahwa kedua teman barunya itu sudah mendapat masalah. Wish yang tidak mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan pun bertanya, “Kenapa dengan mereka berdua?” “Mereka bertengkar semalam. Ini pasti membuat grup kita terpecah belah. Kita harus bantu mereka untuk berbaikan.” Kata Chery “Apakah sangat serius?” Tanya Wish lagi. “Sepertinya begitu.” Jawab Chery. “Apa yang terjadi dengan mereka? Pantesan semalam Ohn ke lab mencari Panom tetapi tidak kembali-kembali lagi. Panom juga tidak datang semalam.” Kata Wish mengingat kejadian semalam. “Aku akan mencari Panom setelah kelas selesai. Jadi aku terlambat datang ke lab ya.” Kata Ardy.  “Baiklah, sebentar lagi kelas kami akan dimulai, aku harus pergi. Bye!” Kata Chery.  “Bye..” Ucap mereka berdua. “Kita harus segera menyelesaikan masalah mereka. Ini akan berdampak pada penelitian kita. ” Kata Wish kepada Ardy.  “Kau benar.” Ardy pun mengangguk memikirkan caranya. ICE Wish bergetar. Ia melihat pemberitahuan dari forum sekolah di alat ICE-nya. Ia memberikan pengaturan pemberitahuan forum masuk jika sudah lima puluh pesan, baru ada pemberitahuan masuk kepada nya. @Fransisco Akhirnya daftar list tahun ini sudah keluar. Untunglah aku tidak termasuk. @Ayusekar30 Jika kau pun mau, tidak mungkin kau terpilih. @Fransisco @Janjijiwa23 Aku melihat daftar list tahun ini, dan Will mendapat kesempatan dua kali. Seharusnya tidak bisa begitu. Apa yang terjadi? @siren56 Kau benar. Dia mendapat kesempatan sekali lagi. @Lexci123r5 (Murid tingkat ke tiga) Itu keputusan guru. Mereka sudah mempertimbangkannya dengan matang.  @Janjijiwa23 Benar juga kak @Lexci123r5 @lovewejang Dia juga masuk - Wish anak baru itu. Ini akan menarik. Kemarin dia kalah telak dari Will. Apa yang terjadi dengannya nanti. Tidak sabar menunggu. @Will Akan menjadi abu. HAHA @lovewejang Kak @Will, love u. Semoga kali ini juga bisa menang ya kak @Yeniyana Permainan ini sangat sulit karena memakai alat pembaca otak. Butuh latihan yang serius seharusnya. Kenapa tidak dicari saja yang sudah berpengalaman. @Janjijiwa23 Itu tidak akan seru jika yang sudah berpengalaman yang bermain. @Yeniyana @Yeniyana Kau berkata begitu karena kau merasa beruntung tidak terpilih. @Ramila34 Bagaimana dengan Max Lotito? Dia terpilih menjadi tim untuk tingkat satu alamiah tahun ini. Sudah tidak ada harapan. HAHA @Will Tenang saja, kakaknya di tim kami, Mike Lotito pasti bisa mengalahkan adiknya yang gendut itu. *** Wish melihat kearah Ardy dengan sinis sehabis melihat layar ICE-nya. “Apa yang mereka bicarakan ini? Seharusnya aku tidak ada di dalam forum ini.” Kata Wish. “Mereka memandangku dengan sangat rendah!” Ucapnya lagi. “Coba aku lihat apa yang mereka katakan.” Kata Ardy.  Usai membaca, Ardy berkata, “Max Lotito ikut?” “Ya,” “Siapa lagi yang ada di tim kalian?” “Max, Aku, Rey, Junior, dan dua orang lainnya tidak ku kenal bernama Rully dan Star,” Jelas Wish. “Sebaiknya kita pergi sebelum telat.” Kata Ardy. Mereka hendak menuju kelas.  Tapi seseorang memanggil Wish keras dan ternyata itu adalah Mr. Cat.  “Kamu ikut bapak.” Kata Mr. Cat. Ia pun berpisah dengan Ardy sedangkan Wish mengikuti Mr. Cat.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD