Bab 90 - Menyelesikan Buku Prancis

1416 Words
Chery berusaha keras untuk menerjemahkan buku prancis yang diberikan Wish sebelum ia memulai penerjemahan untuk buku kecil yang katanya akan membuat si kembar mengetahui apakah mereka keturunan dewa atau tidak. Memang ia penasaran dengan buku itu. Tetapi ia juga mendapatkan sesuatu yang menarik dari penerjemahan yang ada di buku perancis itu. Ia mengerahkan semua tenaganya agar buku itu selesai hari ini. Ia tidak memikirkan lagi apa yang terjadi di upacara kesembilan keturunan. Ia melihat bahwa tak ada dampak yang dilihatnya karena upacara itu dilaksanakan. Ia tidak terpikir sama sekali untuk melanjutkan penyelidikan karena apa yang dibacanya sekarang lebih penting daripada itu. Ia berjalan ke lab menemui Wish dan yang lainnya sesudah kelasnya selesai. Ia memegang buku-buku terjemahan perancisnya, buku kecil, dan juga referensinya untuk memahami bahasa Mesir Kuno.  Sesampai di ruangan lab, Chery melihat mereka semua sudah berkumpul dan memulai rapat di ruang tirai. Keringat Chery bercucuran karena lelahnya berjalan. Ia tidak sabar memberikan hasil dari terjemahannya.  “Kau terlihat sangat lelah.” Kata Wish. “Aku sudah menerjemahkan buku prancis itu. Huff.” Kata Chery mengelap keringatnya. “Meski alat disini canggih, tetapi tetap saja kita membutuhkan sesuatu yang tercetak.” Ucap Ohn setelah melihat banyaknya buku yang dibawa Chery.  Chery meletakkan buku-buku itu di meja dan membagikan hasil dari terjemahannya. Ia dengan cepat membagikan copy-an agar bisa segera mengeluarkan apa yang ada di otaknya. Ia tidak yakin dengan apa yang dikatakannya, tetapi tak sempat untuk memikirkannya sendiri.  “Aku pernah mengatakan bahwa indonesia pernah memiliki sebuah perusahaan yang melakukan penelitian mengenai waktu. Mereka meneliti tentang pesan yang bisa di kirim ke masa lalu, dan itu berhasil. Setelah berhasil, mereka melanjutkan penelitian mengenai ruang dan waktu. Mereka membuat alat yang bisa menjelajah waktu. Tetapi yang menjelajah waktu bukanlah manusia, melainkan benda. Memang mereka awalnya ingin manusia yang menjadi poin utama. Tetapi, mereka menemukan, benda yang rumit jika sudah bisa dipindahkan, maka mereka beralih kepada hewan dan yang terakhir baru manusia.” Ucap Chery.  “Aku merasa kita bisa mendapat pencerahan dengan mencari hasil riset mereka itu.” Lanjut Chery yang selesai mengisi diafragmanya dengan udara. “Itu penelitian yang sudah lama. Tahun-nya?” Tanya Panom kepada Chery.  “1982” ucap Chery mengerutkan wajah. “Itu sangat sulit dilakukan.” Kata Ohn. Ardy mengingat sesuatu. “Aku tidak tahu ini benar atau tidak, tetapi ruangan perpustakaan yang ada di ruangan kepala sekolah adalah perpustakaan yang paling lengkap didunia. Menurut cerita, tidak ada satupun pengetahuan yang tidak ada disitu. Kita mungkin bisa mencoba mencari di situ.” Kata Ardy dengan tekanan suara yang kuat.  Wish, Ohn, dan Chery sangat tahu tempat itu. Wish pernah sekali ke sana, sedangkan Chery dan Ohn dua kali, tetapi Ohn hanya mengingat satu kali saja pernah ke ruangan kepala sekolah. “Ya, aku ingat dengan perpustakaan itu. Sewaktu aku melihat ruangan itu, aku yakin bahwa tidak ada yang pengetahuan yang tidak ada disitu.” Kata Wish. Ia menyukai ide dari Ardy. Chery dan Ohn hanya saling menatap. Mereka menggelengkan kepala karena tidak mungkin bisa masuk ke area itu. Ruangan itu sangat dijaga ketat. Bagian ruangan itu juga dijaga oleh kepala sekolah sendiri. Tidak mudah bisa masuk ke ruangan itu. “Kita tidak bisa masuk ke dalam ruangan itu!” Kata Ohn dengan nada yang lembut. Ia tidak ingin menyakiti siapapun. “Kata siapa tidak bisa?” Ucap Ardy menaikkan alisnya. Ia ternyata sudah merencanakannya.  Mereka semua menunggu jawaban dari Ardy. Mereka penasaran bagaimana bisa mengelabui kepala sekolah untuk bisa melihat isi perpustakaannya. “Fredik.” Kata Ardy cepat dengan tangan yang menunjuk tangannya ke atas. Semua bingung, kenapa ini semua ada urusannya dengan Fredik. “Kau sangat kenal Fredik. Kau juga meminta pertolongannya kemarin!” Ucap Chery.  “Pertolongan apa?” Tanya Wish. “Dia yang membantu kalian dalam ronde kedua di pertandingan hoki robot kemarin bukan?” Jelas Chery kepada Wish. “Jadi Ardy yang meminta bantuannya. Pantesan aku tidak menyangka mereka datang ke ruangan kami kemarin.” Ucap Wish dan Chery hanya mengangguk mendengar ucapan Wish. Ardy pun menjelaskan alasannya. “Ia meneliti tentang mata elektronik yang bisa menembus apapun.”  “Kau sepertinya sangat mengenal mereka.” ucap Ohn. “Keluarga kami berada di lingkungan yang sama. Jadi aku tahu mereka.” Jelas Ardy. “Jika hanya mengintip, untuk apa?” Kata Wish. “Sayangnya memang kita harus yang sendiri masuk ke dalam ruangan itu.” Ardy menggelengkan kepala membuat wajah sedih. “Tetapi, dengan adanya mata ini, kita bisa mengenali situasi dan bisa mengendap-endap masuk ke dalam.” Jelas Ardy. “Jangan lakukan itu di jam malam sekolah. Percayalah, hasilnya tidak akan baik.” Kata Chery. Ia sudah tahu bahwa ada sebuah roh jahat yang bisa menculik mereka.  “Jadi, kapan waktu yang tepat?” Ucap Ardy. “Bagaimana jika kita melakukannya saat pertandingan cipta lagu nanti?” Kata Chery yang sangat ingat event itu karena ia ikut serta di dalamnya.  Panom tersenyum sendiri karena mendengar tentang event itu.  “Kau pandai! Pasti semua orang akan berkumpul di Aula. Membayangkannya membuatku merinding.” Ucap Ohn menggetarkan badannya. “Kita harus mengetahui kebiasaan kepala sekolah terlebih dahulu.” Ucap Ohn. “Kau bisa melakukannya?” Kata Ardy. Ia merasa tugas itu cocok dengan Ohn. Dia memiliki kebiasaan untuk bertanya tingkat dewa. Jadi semua informasi yang didapatnya menjadi lebih akurat. Ohn tampak tertekan sedangkan Panom tersenyum melihat kesialannya. “Dari mana aku bisa tahu itu?” Kata Ohn.  Panom yang begitu senang melihat temannya itu, dengan cepat langsung berkata, “Mr. Cat. Siapa lagi?” lalu ia tersenyum lebar selebar lapangan olahraga sekolah Gifted. “Kau tampak sangat senang.” Kata Ohn. Ia tidak bisa berkata lagi, karena memang benar apa yang dipikirkan Panom. “Berarti nanti yang melaksanakan tugas itu adalah Ardy dan Wish, kalian menyelinap. Aku dan Panom termasuk tim dan ikut dalam event. Jika ada masalah, serahkan pada kami untuk membuat kekacauan.” Kata Chery yang menirukan Ardy menaikkan alisnya. Semua pun tertawa melihat tindakan Chery. “Ohn juga punya peran penting,” tunjuk Chery. “Ia bisa mencari tahu kebiasaan kepala sekolah sekaligus mengawasi kepala sekolah saat event itu terjadi. Jadi kau juga tidak bisa santai-santai saja!”  Belum lagi terjadi, Chery sudah tampak berang seolah-olah Ohn akan bertindak gegabah nantinya. “Iya, aku akan melakukannya dengan baik.” Ucap Ohn mengangkat jari kelingkingnya. Wish sedang membaca buku terjemahan Chery lagi dan menemukan hal yang perlu mereka diskusikan. “Diterjemahkan ini dikatakan bahwa mereka berhasil melakukannya untuk chat, tetapi bagaimana dengan mesin waktunya?” Tanya Wish. “Oh, benar. Itu ada di buku perancis yang satu lagi. Buku yang kau kasih kemarin itu jilid satu. Jadi aku ke perpustakaan dan mencari buku jilid duanya. Di jilid dua menjelaskan bahwa ilmuwan yang menemukan itu mati.” Jelas Chery.  “Mati kenapa?” Kata Wish sambil mengambil terjemahan jilid keduanya mengecek langsung. “Tidak dijelaskan.” “Prof. Rei.” Baca Wish. Ia berpikir sejenak setelah membaca nama itu. Ia sepertinya pernah melihat nama itu di suatu tempat. Tetapi tidak tahu dimana. Padahal sekarang harusnya sindrom hyperthymesia nya itu bekerja.  “Itu nama ilmuwan yang berhasil melakukannya.” Kata Chery. Ia melihat Wish diam saja tak menanggapi ucapannya. Wajahnya teralihkan saat Ardy berbicara. “Sebaiknya besok aku harus menemui Fredik dan menanyakan apakah penelitiannya bisa diuji coba.” Ucap Ardy. “Resiko ini sangat besar. Apakah lebih baik aku dan Ohn yang pergi melihat ruangan perpustakaan itu?” Ucap Chery. “Kenapa begitu?” “Kami tidak akan diperlakukan separah murid biasa.” Kata Chery. “Rencana awal kita lebih bagus. Kalian juga berperan dalam melakukan rencana ini.” Ucap Ardy.  Wish teringat dengan buku kecil tentang dewa itu. Ia menanyakannya kepada Chery.  “Aku sudah membaca sebagian. Tetapi, memang masih belum bisa mengetahui zaman dimana itu dibuat. Manusia menuliskan sesuatu dengan gambar itu, harus mengetahui zaman penulisannya. Aku mencoba membandingkannya dengan Hieroglif Mesir. Aku akan mencoba menerjemahkannya secepat yang ku bisa.” Kata Chery.  “Ini pasti melelahkan.” Kata Wish. Chery melihat sebuah alat di depan Wish. “Apakah sudah selesai merancang alatnya?” Kata Chery. “Sudah. Ini yang dirancang Ohn dan Panom.” Tunjuk Wish. Chery tampak terpukau dengan benda itu. “Ini lebih indah dibanding dengan gambar yang ditunjukkan oleh Panom kemarin.” Chery membolak-balikkan alat itu. “Ini tombol untuk menghidupkannya?” Tanyanya “Iya, tapi belum berfungsi.” Jawab Wish. “Ini tampak indah.” “Kita memerlukan energi untuk itu. Energi yang bisa menjalankan alat itu.” Jelas Wish. Suara bel berbunyi tanda mereka harus segera kembali ke sekolah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD