Evan mengeluarkan handphonenya dan menelpon Fariz. Saat ini, dia dan Valen sudah berada di depan pintu lift. Orang-orang dengan tampang tidak bersahabat, kini sudah mengelilingi Evan dan Valen dari segala arah. Evan tidak terburu-buru menerobos ke depan karena orang-orang yang berada di depan ini sangat banyak mungkin ada 20 orang dan beberapa orang diantaranya nampak merogoh di balik bajunya sepertinya ada senjata api atau senjata tajam yang mereka sembunyikan di situ. "Halo, bos besar," Terdengar suara Fariz di ujung telpon. "Di mana orang-orang yang kamu kirim? Kenapa aku belum melihat mereka di sini? Kamu bilang tadi mereka sudah ke sini. Iya kan?" "Maafkan aku, bos besar. Mereka sempat salah melihat titik posisinya orang yang bernama Ricky itu sehingga mereka sempat pergi ke mena

