"Apa kamu udah siap?" Tanya Angga saat di pertengahan jalan menuju perpustakaan.
"Siap?" Tanya Andira.
Andira sontak menoleh ke arah Angga. Awalnya ia hanya menunjukan raut kebingungan, nun tidak lama setelahnya ia langsung tegang dan segera mengalihkan pandangannya dari Angga yang juga memandangnya.
"Kayaknya kamu belum siap" Ujar Angga tersenyum.
Andira hanya menanggapi Angga dengan senyuman tipis. Ia tidak hanya merasakan tegang saja, namun juga merasa cukup sedih dikarenakan ia kembali mengingat luka itu setelah dengan mati-matian ia berusaha untuk melupakannya atas dasar kebahagiaan dan kesuksesan masa depan Diba dan Dina.
Mereka berdua berjalan di lorong berduaan. Sepintas terlihat sweet banget, buku yang harusnya menjadi tanggung Andira untuk mengembalikannya ke tempatnya, namu
