.Rapat selesai jelang sore. Fred dan Zefa kembali ke ruangan. Segera Fred duduk dan sandarkan punggungnya ke kursinya yang nyaman sembari beberapa kali menguap. Zefa masih membereskan dokumen, dia lirik wajah Fred tampak letih. Urat di pelipisnya menegang, nafasnya terdengar berat. “Maaf, Pak, rapat yang tadi sama sekali tidak bisa dibatalkan karena besok pak Omar akan umroh. Makanya harus dilaksanakan hari ini. Padahal Bapak sedang puasa, pasti capek banget ya?” tanya Zefa, dengan suara lembutnya yang menentramkan Fred. Fred mengangguk pelan, menutup mata sejenak berusaha hilangkan lelah. Ketika membuka mata, tatapan Zefa sudah menunggu dengan mata indahnya yang teduh dan bersinar, seperti berisi doa. “Tidak apa-apa, Zefa. Terakhir aku puasa ya saat Ramadhan kemarin, mungkin fisikku ma

