Bab 56

1335 Words
megan. jensen.. deviam " hey nona lebih baik kau menonton saja sejarah vampire Akibat kutukan Herodotus, sejarawan Yunani dari abad V SM, mengatakan pada + 2.400 tahun lalu, bahwa penduduk di daerah yang sekarang bernama Lithuania dan Polandia, mengaku berubah menjadi manusia serigala selama beberapa hari dalam setahun. Masa itu manusia serigala adalah manusia dengan dorongan kuat memangsa manusia lainnya. Melalui sihir mereka berubah menjadi serigala hitam untuk memudahkan mewujudkan niatnya. Sekali berubah, menurut kepercayaan lama, akan terus menyimpan kekuatan dan kelicikan serigala. Baru di abad 1 SM Virgil sebagai penulis Latin yang pertama kali menyebut-nyebut soal takhayul ini, kemudian diikuti oleh Propertius, Servius, dan Petronius. Petronius yang kepala urusan hiburan zaman pemerintahan Kaisar Nero (54 – 68) bertutur tentang manusia serigala dalam bentuk sastra roman Satyricon. Dengan bumbu terang bulan, pekuburan, dan luka abadi setelah kembali jadi manusia, membuat roman itu sebagai bacaan hiburan. Sebagian tradisi Roma dan Yunani menganggap manusia berubah jadi serigala sebagai hukuman dewa, karena ia telah mempersembahkan korban berupa manusia, ujar Pliny (61 – 113). Meski baru abad XVIII kisah tentang manusia serigala diterbitkan, bukan berarti orang berkurang minat terhadap manusia serigala. Justru kepercayaan itu demikian kuat, bahkan sering diterima sebagai kebenaran, bukan fiksi. Menurut kepercayaan lama ada tiga macam manusia serigala. Pertama, yang memperolah kemampuan itu melalui keturunan. Konon, kutukan terhadap nenek moyang menjadikan setiap keturunannya menjadi manusia serigala. Kedua, orang yang dengan sukarela jadi serigala dengan alasan dan tujuan jahat. Sedangkan yang terakhir adalah manusia serigala berhati lembut dan baik. Kondisinya yang tidak lazim, malah membuatnya merasa malu. Sebenarnya, transformasi sering dilakukan oleh dukun-dukun suku tertentu dengan tujuan baik untuk mengatasi masalah di kelompoknya. Saat langka makanan, misalnya, si dukun bisa saja berubah ujud menjadi binatang jadi-jadian serupa makhluk yang akan diburu, supaya lebih mudah melacak buruan itu. Ada juga yang tidak berubah ujud tetapi meminjam tubuh binatang untuk memata-matai, menyantet, atau sekadar menakut-nakuti musuh. Berjubah kulit serigala Kasus manusia serigala yang mencolok terjadi di Prancis, awal abad XVII. Adalah Jean Grenier (13) yang merasa yakin dirinya manusia serigala. Di pengadilan Bordeaux, Grenier mengaku, 2 tahun sebelumnya membuat perjanjian dengan setan di hutan. Dengan kulit serigala yang menurut pengakuannya pemberian setan, tiap malam ia bisa berkeliaran sebagai serigala, namun di siang hari kembali ke bentuk manusia. Ia telah membunuh dan memangsa beberapa anak kecil yang sendirian di ladang, juga menculik bayi yang ditinggal di rumah. Sejauh menyangkut perilaku kanibalisme, penyelidikan menunjukkan kebenaran pengakuannya. Namun dari sudut kedokteran, remaja ini digolongkan penderita lycanthropy. Kelainan jiwa ini menyebabkannya berkhayal tubuhnya berubah bentuk menjadi hewan. Menilik usianya yang masih belia, Grenier cuma dihukum kurungan seumur hidup di Biara Fransiskan, Bordeaux. Perubahan Grenier dengan menyamar di bawah kulit serigala serupa dengan cara transformasi manusia beruang di Skandinavia yang menggunakan kulit beruang. Selain kulit binatang, konon ada alat lain, yaitu korset. Ada yang terbuat dari kulit asli binatang, ada yang dari kulit manusia yang dihukum gantung. Dua alat itu banyak dipakai di Prancis, Jerman, Skandinavia, dan beberapa negara Eropa Timur. “Benda sakti” lainnya adalah salep khusus berisi ramuan dari kelompok tanaman solanaceae yang membangkitkan halusinasi. B. Vampire Vampir adalah tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makhluk hidup lain.[1][2][3][4][5][6] Meskipun kepercayaan terhadap setan penghisap darah terdapat dalam berbagai budaya dan telah ada sejak zaman kuno,[7] istilah vampir sendiri baru populer pada awal abad ke-18 setelah masuknya legenda vampir ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur.[8] Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk-makhluk seperti vampir, misalnya vrykolakas di Yunani dan strigoi di Rumania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampir di Eropa. Vampir dalam legenda Balkan dan Eropa Timur memiliki penampilan yang beragam (mulai dari makhluk mirip manusia sampai mayat hidup) sedangkan di Eropa Barat, vampir digambarkan sebagai makhluk yang berpenampilan rapi dan mewah. Adalah cerita The Vampyre (1819) karangan John Polidori yang membentuk citra tersebut. Karya tersebut dianggap sebagai karya tentang vampir yang paling berpengaruh di awal abad ke19[9] dan telah mengilhami karya-karya selanjutnya seperti Varney the Vampire dan bahkan Dracula.[10] Novel Dracula (1897) karya Bram Stoker dikenang sebagai karya klasik yang menjadi dasar bagi cerita vampir pada masa modern. Novel Dracula mengambil unsur dari legenda manusia serigala dan setan sejenisnya, dan menggabungkannya dengan konsep keabadiaan serta sistem masyarakat masa Victoria.[11] Suksesnya buku ini memicu munculnya genre vampir yang masih tetap populer hingga saat ini melalui buku, film, permainan video, dan acara televisi. Vampir juga telah menjadi figur dominan dalam genre horor.[11] Vampir umumnya diceritakan keluar dari makamnya pada malam hari untuk menggigit orang-orang dengan taringnya yang panjang dan mengisap darah mereka. Korban yang digigitnya biasanya akan menjadi vampir juga. Menurut beberapa mitos, vampir tidak tampak di cermin karena mereka tidak memiliki jiwa. Dalam cerita fiksi modern, vampir bisa menjelma menjadi kelelawar, serigala, bahkan gumpalan gas, dan harus menjauhkan diri dari sinar matahari. " kau ingat Sebagian orang berpendapat banyak hal-hal aneh terjadi pada malam bulan purnama. Di negara-negara barat bila ada kejadian yang sifatnya negatif sering terdengar orang berkomentar "It must be a full-moon!". Konon kata 'lunatic' pun berasal dari bulan (lunar). Tidak heran bila di film-film horor seperti vampire atau manusia serigala yang sedang melolong berlatar belakang bulan purnama. Saya ingat kira-kira sepuluh tahun lalu BBC London melansir berita beberapa departemen kepolisian di Inggris disetiap malam bulan purnama akan menambah armadanya. Menurut mereka malam itu tingkat kesibukan lebih tinggi dibanding malam biasa karena lebih banyak terjadi kecelakaan, perkelahian dan kriminalitas lain.. Otomatis ini juga menimbulkan efek domino terhadap rumah sakit yang melayani para korban aktivitas tersebut diatas. Mereka akan menjadi lebih sibuk bahkan dapat mempengaruhi mental dan emosi para pekerja dirumah sakit baik itu dokter, perawat atau para staff lainnya. " " Pertanyaannya adalah mengapa hal tersebut diatas banyak terjadi di malam bulan purnama? Tidak dapat dipungkiri malam bulan purnama memang terlihat sangat Indah karena lebih terang dari malam biasanya. Bentuk bulan terlihat besar sangat memukau siapa saja yang melihatnya. Suasana ini seringkali mendorong orang untuk keluar dan melakukan berbagai macam aktivitas yang dapat meningkatkan resiko akan kecelakaan, perkelahian dan kriminal lainnya. Banyak yang mengatakan malam bulan purnama seringkali membawa kita hanyut dengan emosi yang ada di lubuk hati paling dalam, entah itu emosi bahagia, haru, sedih, khawatir dan sebagainya." Kalau bulan purnama sering di konotasikan dengan hal-hal negatif, bagi saya malam ini justru adalah saat terbaik untuk melepaskan semua hal-hal yang negatif dari dalam diri kita. Entah itu rasa kekhawatiran, kesedihan kekesalan dan lain-lain. Saya gunakan malam bulan purnama ini sebaga malam untuk melakukan ritual rutin. Adapun proses ritual saya lakukan dengan berbagai macam cara dan variasi diantaranya; 1. Menumpahkan semua perasaan negatif pada secarik kertas kemudian bakar habis kertas itu. 2. Jika pikiran stress, tenangkan diri dengan memejamkan mata sambil berbaring, duduk atau berendam di bath tub. Gunakan juga aroma teraphy diiringi musik yang lembut. Masa itu manusia serigala adalah manusia dengan dorongan kuat memangsa manusia lainnya. Melalui sihir mereka berubah menjadi serigala hitam untuk memudahkan mewujudkan niatnya. Sekali berubah, menurut kepercayaan lama, akan terus menyimpan kekuatan dan kelicikan serigala. Baru di abad 1 SM Virgil sebagai penulis Latin yang pertama kali menyebut-nyebut soal takhayul ini, kemudian diikuti oleh Propertius, Servius, dan Petronius. Petronius yang kepala urusan hiburan zaman pemerintahan Kaisar Nero (54 – 68) bertutur tentang manusia serigala dalam bentuk sastra roman Satyricon. Dengan bumbu terang bulan, pekuburan, dan luka abadi setelah kembali jadi manusia, membuat roman itu sebagai bacaan hiburan. Namun ada juga sebagian tradisi Roma dan Yunani menganggap manusia berubah jadi serigala sebagai hukuman dewa, karena ia telah mempersembahkan korban berupa manusia, seperti yang dikatakan Pliny seorang sejarawan masa itu (61 – 113). Meski pada abad XVIII kisah tentang manusia serigala tidak lagi diterbitkan, bukan berarti orang berkurang minat terhadap manusia serigala. Justru kepercayaan itu demikian bertambah kuat, bahkan sering diterima sebagai kebenaran, bukan lagi sebuah fiksi. Ia mengklaim kalau mereka adalah perajurit yang diutus Tuhan untuk memburu para penyembah setan dan para penyihir. Thiess juga mengatakan kalau kelompok werewolf seperti dia juga terdapat di Rusia dan Jerman. Kesaksian Thiess dianggap sebagai penghujatan terhadap Tuhan dan ia dihukum 10 kali cambukan karenanya Tbc....................................................
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD