Pagi ini di sekolah di hebohkan murid pindahan baru dan murid itu cewek. Semua anak lelaki memekik girang saat mendengar gosip itu. Tentu dong siapa yang tahu bisa di gait jadi pacar, makanya langsung sorak aja dulu deket atau engak urusan belakang.
Walau gosip tapi tetap saja membuat satu sekolah Belum tentu murid baru itu masuk hari ini atau bahkan bisa lusa. Yang penting seneng dulu, sedihnya entaran.
"Yas ada murid baru ya." tanya kimberli pastikan. Kan dia selaku tahu gosip gerbarru di sekolah ini.
"Kayaknya iya cewek kan" Jawabnya cuek.
"Ck, siapa ya kok gue penasaran" ucap Tata.
Callysta mengidikkan bahunya tanda jika ia tidak tau. Karena memang ia terlalu cuek dalam hal ini dan tidak akan peduli dengan siapa pun. Berharap orang yang akan menjadi target dia baru peduli.
"Yas calli kapan saja pulang, gue kangen" Ucap Tata sedih.
"Katanya cuma 2 taun ini udah lagi malah kelulusan tinggal 3 bulan lagi dia belum balik" Lanjut Kimberli.
"Bacot lo berdua, diam napa si b*****t itu bakalan balik kok, lo gak tau ponselnya udah mati beberapa bulan lalu" ucap callysta kesal.
Kimberli dan Tata hanya menghela nafas panjang. Mereka juga tau jika ponsel Callia mati beberapa bulan yang lalu karena ia sibuk dengan pekerjaannya.
Heran saja setiap orang pasti gak betah hape mati. Kalau ini callia malah betah banget hape di matiin kadang juga gak di sebtuh sama sekali, kayaknya udah biasa hidup di zaman purba jadi biasa aja.
Callysta Sejujurnya juga merindukan Callia yang suka berteriak seenak jidatnya. Terakhir tiba ia mendengar teriakan Callia saat di bandara.
Waktu itu ia akan berangkat ke London untuk bekerjaanya. Kalian pasti mikir kan anak SMP punya paspor ?? Ia menaiki jet pribadi milik nathan.
Ya waktu Callia pergi memang masih SMP dan baru saja meraih kelulusan. Ia harus memperbaiki tugas untuk kantor Nathan yang di London yang memperbaiki penurunan drastis. Jadi siap gak siap, Callia harus mengirim ke London untuk urusan bisnisnya.
ya dia lebih dulu terjun ke dunia bisnis di banding yasta yang nampak santai dan sedikit gaknm peduli dengan hal itu. Dia bukan callia yang siap dengan segala konsekuensinya, siap dengan segalanya dan siap akan kehilangan masa remajanya.
Yasta tidak mau hal itu terjadi, dia lebih memilih membayar orang lain untuk menguruus kantornya. Sementara dia ingin nenimmayi masa remaja sebelum dia harus siap dengan semuanya.
Callia berteriak heboh dan mengundang banyak mata yang menatapnya . Apa lagi Callysta melihat seorang lelaki berbaju SMA juga menatapnya dan terkekeh geli.
Malu sih tapi mau gimana lagi. APa lagi ini perusahan sudah membaik dan Callysta mendengar jika Callie menjadi seorang model??.
Sempat tidak percaya tapi saat melihat banner di salah satu mall yang memakai jasa Callia sebagai model.
Tania sang mommy pun terkejut tapi setelah itu ia pun tersenyum pada Callysta . walau Callysta tau jika callia tidak menyukai make up. dan sekarang dia menjadi model, bakat nyolong dari mana dah perasaan Thania juga gak bisa lengak lengok di depan kamera.
Sedangkan Callysta sendiri ia hanya mengurusi perusahaan sang dady yang ada di jakarta dan singapura. Berat?
Ya cukup berat dua perusahaan di gengaman Callysta. Otaknya memang pintar tapi tidak sepintar Callia saat ini.
"Yas lo laper kagak?" Tanya Kimberli. Callysta hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Tanda jika dia sedang tidak ingin makan.
"Yas lo masih ingat gak sih siapa pemilik sekolah ini?" Tanya Tata
"Kenapa lo, suka?"
"Siap tau bisa nyepik dikit" Callysta tertawa mendengar ucapan itu.
"Lo urusin dulu Angga baru nyepik yang lain" Ucap Callysta.
"Lagian punya pacar kek punya anjing pelacak tau aja pas lagi hang out" Tambah Kimberli dan tertawa bersama.
"Buruan namanya siapa "
"Gak paham juga gue pokoknya dari keluarga daniels" Jawab Callysta dan membuat Tata dan Kimberli terngangga.
Tata itu nama sebutan yang nama aslinya Calista Putri Pradipta. Sedangkan, Kimberli Chan Aphridate. Udah kayak dewi yunani kuno, dewi cinta dan seks.
Sedangkan Callysta sendiri biasa di sebut Yasta katanya biar gampang aja padahal tidak ada kata Yasta dalam namanya.
****
Callia POV
Siang hari bukan pagi pagi, aku sudah sampai di ibu kota. Dan untuk saja Sepupuku christine sudah menyiapkan semuanya. Aku bukan tipe orang yang suka menunggu, kecuali cio.
Untuk sedikit memberi kejutan pada saudara kembarku,si Yasta aku menyuruh beberapa orang suruhan Christine untuk membelikan baju seragam sekolah yang akan ku masuki besok.
Kenapa besok? Karena aku butuh istirahat tapi sepertinya mengerjain Yasta lebih menyenangkan hari ini. Ingin tau wajah kaget dia seperti apa kalau melihatku udah pulang dari london, apa dia akan mengumpat atau malaha marah mengingat ponselku matikan beberapa bulan lalu.
Entahlah aku paling betah benda laknat itu mati di banding menyala terus menerus.
Aku mengenakan jas hitam rok wiru dan kemeja putih berdasi hitam, sepatu putih kesayangan yang ku beli di prancise. Ah aku sangat sempurna siang ini.
"Pak kita kesekolah ya" Ucapku dan sopir itu menganguk.
"Siap non"
Aku tersenyum dan meraih tabletku di tas pungungku membaca laporan dari Eliza sekretaris Barcha saat ini yang akan mengadakan rapat penting.
Tapi dengan cepat Callia memberi tau Christine untuk menghamdiri rapat itu, siapa tahu saja rapatnya penting. Christine sempat berdecak kesal tapi ia mengiyakan demi perusahaan Callia. Lagian Callia juga ingin bebas sedikit dari kerjaan yang membebani hidupnya selama ini.
Mungkin kalau hidup gak kaya gini aku bisa menikmati masa remajaku tanpa harus memikirkan kelangsungan hidup orang banyak.
Ya, inilah hidupku. hidup yang selalu mengandung nyawa banyak orang.
Sampainya di parkiran sekolah aku menyuruh sopir itu untuk pulang. Awalnya sopir itu membantah tapi aku bersikeras untuk menyuruhnya pulang dan sopir itu pun mau. Lagian aku ingin pulang dengan Yasta, aku sangat rindu dengan dia dan pengen banget cerita banyak selama ini.
Aku berjalan menuju gerbang itu dan satpam itu menatapku aneh. Setelah itu berteriak heboh dan membukakan gerbangnya.
Aku tersenyum kecil lali masuk ke dalam lingkup sekolah. Sekali lagi kutatap satpam ini yang masih bingung menatapku.
"Maaf non, non model dari london itu ya, bisa saya meminta fhoto " Ucapnya.
"Sini hp bapak." Ucapku merebut ponselnya.
Aku membidik kamera dengan benar dan setelah itu aku meninggalkan satpam itu yang berteriak senang. Katanya anaknya sangat mengidolakanku, asal berasal dari
luar negeri pun bakalan banyak yang suka apa lagi korea.
Aku berjalan dengan membuka kaca mataku dan kutaruh di atas kepalaku . Semua anak menatapku heran dan setelah itu banyak yang memekik saat mereka tau siapa aku. Namaku tidak hanyabtwekenal di luar negeri saja, tapi indonesia juga karena aku pernah bekerja saamma dengan perusahaan asli indonesia.
Aku tersenyum seperti biasa dan aku menuju kelasku yang berada di lantai dua. Bagaimana aku bisa tau? Karena Christine sudah membuatku mengerti dan memberi tau denah sekolah ini.
Sampainya di depan kelas aku tidak masuk karena banyak siswa yang menghadangku dan meminta fhoto terhadapku. mau tidak mau aku harus berfhoto dengan mereka agar aku bisa jalan, Seenggaknya sombong bukan tipeku. Lagian apa yang perlu di sombong kan? semua titipan Tuhan kalau pun tuhan meminta sudah di pastikan jika dia akan jatuh dengan rasa sakit yang luar biasa
"Woii minggir gue mau lewat" teriak seseorang dan membuatku tersenyum.
Tapi aku mengenal suara itu, itu suara Yasta saudara kembarku. Dan anehnya semua anak minggir dan memberi jalan untuknya. Wow dia memiliki kekuasaan di sini sampai semua anak langsung pergi dari hadapanku.
Saat dia tau siapa yang di kerumuni banyak orang ia pun membulatkan matanya dan tersenyum.
"Callie" Teriaknya dan berlari untuk memelukku.
Aku memeluk saudara kembarku dengan rindu semua anak menatapku heran karena kita miliki wajah yang sama tapi masih bisa membedakan jika mereka tau. Dan aku tidak tinggal di sini makanya mereka hera saat melihat kita.
"Lo pulang kenapa gak telpon gue? Gue bisa jemput lo bego" Kata yasta menoyor kepalaku.
ah dia tidak banyak berubah ternyata mulutnya suka mengingat seenak jidat nya, seperti saat ini . astaga adik lucknut emang.
"Ck, lo kelamaan gue udah lumutan di bandara"
dia pun langsung kembali memelukku, aku pun membalas pelukan itu dengan hangat bahkan dia tidak mau kelas dariku saat ini, aku yakin nanti malam dia pasti tidur di kamarku
"Ada apa sih kok pada ngumpul di sini" Kupastikan itu suara Tata.
Aku menoleh dan tersenyum "Haii Tata, Haii Kim, how're you today?" tanyaku sok inggris, padahal maa aku gak bisa bahasa inggris. walau tinggal di london sedikit belajah sih.
Aku menahan tawaku begitu juga dengan yasta saat melihat wajah cengoh Tata dan Kim.
"Woii pe'ak lo berdua kenapa?" Teriak Yasta dan tertawa, hal itu mampu membuat Kim dna juga Tata sadar dati lamunannya.
"CALLIE " Teriak Kim dan Tata bersamaan setelah itu mereka pun berlari memelukku.
Tubuhku terhuyung hingga menabrak Yasta dan membuatnya mendengus kesal. Apa lagi dia sedikit membantuku agar aku tidak terjatuh akibat tubrukan Kim dan Juga tata.
"Gila gue kangen banget sama lo b*****t" Umpat Kim dan aku tersenyum.
"Lo itu ngibulin gue mulu, 2 taun katanya tapi ini udah hampir 3 taun call" Imbal Tata
"Haha udah ah gue laper kangen masakan indo jajanin gue lo bertiga " Ucapku dan pergi.
Tanpa kulihat kupastikan wajah mereka cenggoh terhadapku. Dan aku tidak peduli akan hal itu.
Sampai langkahku terhenti di kantin semua anak menatapku dan saat ingin meminta fhoto atau apalah Yasta dengn garangnya berkacang pinggang dan melemparkan tatapan tajamnya dan membuat semua orang takut dengan dia.
Aku tertawa akan hal itu dan aku memilih duduk di dekat dengan warung kantin yang pertama karena di sini banyak sekali yang berjualan
"Mau makan apa lo?" Tanya Tata. Oke kayaknya aku bakalan di traktir Siang ini.
"Apa aja yang penting enak" Jawabku dan tersenyum.
"Gue mie ayam ya" Ucap Kim
"Bakso" Ucap Yasta
"Minum" Tanya Tata
"Orens jus" Ucapku spontan dan mungkin aku melupakan jika aku di indonesia bukan di london lagi.
"Ck, lo pikir restoran orens jus, adanya es jeruk " Ucap Kim dan aku tertawa
"Ya udah itu aja lah" Jawabku kemudian
"Samain aja" Jawab Yasta dan Tata pun mengangguk dan pergi.
Aku fokus dengan tabletku dan mempelajari file yang di berikan Christine padaku. Ya hasil dari rapat tadi katanya.
Barcha tidak main-main dalam hal ini dan ini investasi terbesar. Apa lagi perusahaan Barcha mengajak kerja sama membangun hotel mewah di daerah miami.
Tentu saja aku iyes. Kapan lagi bisa bekerja sama dengan Barcha, orang kaya nomor satu di dunia. Apa lagi Barcha sendiri yang mengajak kerja sama.
"Woii makan jangan tablet aja loe" Ucap Yasta dan membuatku memekik kaget.
"Iya tunggu sebentar" Jawabku karena memang ini sangat penting.
Setelah itu aku pun menikmati makan siangku bersama dengan kembaranku dan sahabatku.
Kantin ini semakin ramai banyak yang datang dan bahkan ada yang berteriak seperti ada seseorang yang datang.
Aku menoleh bersama dengan sahabatku dan benar ada dua lelaki tampan dengan dandanan casualnya .
Cukup simple tapi cukup tampan juga. Aku menatap salah satu dia antara mereka. Seperti kenal tapi siapa dan di mana? Aku melupakan itu. Dan anehnya dia menatapku juga dengan tersenyum.
Aku mengalihkan pandanganku dan melanjutkan makan ku. aku sedikit melihat ke arah kembaranku yang melonggo melihat salah satu di antara merek .
"Kenapa lo ??" tanyaku heran , sia tidak banyak berubah dan km aku yakin jika cowok situ akan jadi target berikutnya
"Yang pakek kemeja putih sumpah keren banget call, gue tertarik smaa dia" Ucap Yasta
Aku mengelengkan kepalamu. Ternyata kelakuannya masih sama. Kukira saat kupergi dia sedikit berubah ternyata tidak sama saja.
"Makan lah aku capek dan butuh istirahat " ucapku ketus yasta hanya tersenyum sesekali melirik ke arah lelaki itu .
****
"Mommyy ...... Daddyyyy ...... " Teriakku saat pintu ku buka tanpa permisi.
"Toa loe kok gak membaik ya, budek gue lama-lama" Ucap Yasta kesal dan aku pun terkekeh
"Astaga siapa sih yang teri-----"
Mommy tidak melanjutkan ucapannya saat aku berlari layaknya anak kecil dan memeluknya. Oh, wanita paruh baya yang masih cantik mnebuatku rindu selama ini.
"Callia kangen mommy " Lirihku
"Astaga sayang mommy juga kangen banget sama kamu, kamu pulang kok gak bilang sih kan bisa di jemput sopir" Ucap mommy melepas pelukannya.
Aku menghapus air matanya dan mencium pipinya . Gemas rasanya dan lagi pipi mommyku tembem jadi enak kali ya di cubitin.
"Mommy jadi gendut" ledekku
Dan ya mommy selalu memukulku saat aku meledeknya. Aku pun tertawa puas dia wanita yang menolak tua.
Aku sangat merindukan saat seperti ini. Terakhir kali aku seperti ini saat aku masih duduk di bangku menengah alias SMP kelas 3.
Tapi saat ini aku sudah kembali mungkin waktuku tidaK akan banyak. Karena aku akan sibuk dengan perusahaan cabangku di sini. Dan lagi usiaku akan menua juga.
"Kamu udah makan? " Tanya Mommy
"Udah mii tapi di kantin sekolah Yasta"
"Ya udah istirahat gih kamu pasti capek."
"Ehemm .... Keknya lupa kalau msih punya anak satu di sini" Sindir Yasta dan membuatku tertawa
"Pergi sono lo anak orang" Ledekku dan dia melotokan arah ke arahku.
"Woii kampret" Teriaknya tanpa sadar.
Aku pun berlari ke arah tanga dan meluncurkan kamar ku. Kamar yang tak pernah berubah. Aku mendengar yasta berteriak dan mengedor-gedor pintu kamarku.
Aku terkekeh geli saat dia mengumpatiku terus menerus. Aku merebahkan tubuhku di atas kasur dan memandang langit-langit kamar ini yang berbentuh hello kitty kartun kesenangan ku.
Tapi sayup-sayup mataku pun menjadi berat dan semuanya gelap.
TBC.