Damara berhenti sejenak dari kegiatan melipat pakaian. Galaksi masih dalam posisi semula, sebelah tangannya masih menyodorkan papper bag ke Damara, namun gadis itu malah melongo tak percaya. "Ini, ambil! Gue pegel." "Apa ini?" "GAUN PESTA. Harus berapa kali gue ngomong?" jawab Galaksi ketus. Damara memandang Galaksi dan papper bag tadi secara bergantian. Ekspresinya tak bisa dijabarkan, Damara terharu dengan sikap perhatian namun sok cueknya Galaksi. 'Tolong jangan buat perasaan gue semakin dalam, Gal.' Damara memohon dalam hati. Perlahan, tangannya terulur untuk mengambil papper bag di tangan Galaksi, membukanya, kemudian merentangkan gaun berwarna silver dengan bagian punggung terbuka tersebut. Sangat cantik, Damara bisa menaksir bahwa harga gaun tersebut sangat mahal. "Berapa duit

