Bab 54 - Menikmati Waktu

1268 Words

Dewangga memarkirkan mobilnya di depan gerbang rumah Damara. Pemuda itu diam sejenak sebelum membuka sabuk pengaman, kemudian memandangi wajah Damara yang sudah jauh lebih baik. “Jangan dipikirin. Kalau kamu masih mau memperjuangkan hubungan kamu sama Galaksi, perjuangin aja. Jangan pergi, kamu nggak punya siapa-siapa di luar sana.” Dewangga mengusap rambut Damara kemudian tersenyum tipis. Damara hanya mengembuskan napasnya asal, balas memandang Dewangga seraya mematri senyum. “Kayaknya aku sama Galaksi emang nggak cocok, deh, Kak.” Damara memandang mata Dewangga kemudian tertawa hiperbolis. “Lagian aku capek. Selama berhubungan dengan Galaksi, aku sering nangis. Aku mau bahagia juga,” lanjutnya berbohong. Padahal, berpisah dari Galaksi justru membuatnya semakin tersiksa, tapi ia bisa ap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD