Ting tong! Ting tong! Ting tong! Baru saja Damara hendak menikmati mie cup-nya sambil nonton drakor, suara bel rumah membuat kegiatannya tertunda. Damara mengembuskan napasnya asal seraya berjalan ogah-ogahan menuju pintu. Dilihatnya doorbell monitor untuk mengetahui mahluk mana yang bertamu malam-malam begini. Ternyata dia Damar, kakak kandungnya sendiri. Mata Damara menyipit lantaran kesal, kemudian kembali berjalan menuju sofa. Gadis itu tak berniat membukakan pintu untuk Damar. Baginya, semua yang terjadi tak ada yang perlu dibicarakan lagi. Pun dengan kehidupan Damar, sekali pun kakaknya itu sekarat karena kelaparan, Damara memutuskan untuk menutup mata dan telinganya. Berpura-pura tak tahu rasanya jauh lebih aman. "Siapa? Kok, nggak dibuka?" tanya Galaksi yang baru saja selesai

