Kamu siapa?

1404 Words
"Kriiiiiiiiing ..... kriiiiiiiiing ..... kriiiiiiiiiiing!!!" Sontak gadis yang tampak masih tertidur pulas refleks menutup telinganya dengan bantal dan memposisikan kepalanya senyaman mungkin lalu tertidur kembali seakan suara jam weker itu hanya lagu nina bobo. Terlihat seorang wanita cantik berjalan menuju kamar lalu mengetuk pintu dengan perlahan. Namun, karena tidak ada respon, dia langsung membuka pintu dan masuk ke dalamnya. "Kelly sayang, bangun. Hari ini kan kamu ujian, jangan bilang kalau kamu tidak mau ke sekolah lagi, ya." ucap wanita itu sambil mengusap wajah cantik putrinya dengan lembut. Karena geli, Kelly akhirnya membuka mata, dia mengerjapkan mata bulatnya dan menatap sang ibu dengan senyum lebar. "Mama tau aja kalau Kelly gak mau ke sekolah". Ucapnya sambil tersenyum manis. "Jangan begitu dong sayang, kamu kan sudah kelas tiga. Masa iya sih kamu tidak lulus cuma gara-gara tidak ikut ujian?" ucap sang ibu berusaha membujuk. "Ma, sekarang itu zamannya duit adalah segalanya. Tinggal kasih tuh pihak sekolah cek yang nominalnya terserah mereka, jadi Kelly gak usah capek-capek ujian. Gampang kan?" ucapnya enteng sambil terus memeluk guling dan kembali memejamkan matanya. Ibunya hanya menggelengkan kepala melihat sikap masa bodoh putrinya. Dia sudah putus asa dengan tingkah anak semata wayangnya itu. Dia terkadang menyesali dirinya yang terlalu memanjakan putrinya itu. Dan karena memanjakannya berlebih, Kelly tumbuh menjadi seorang yang tidak peduli dengan masa depan, arogan dan angkuh. Dia juga suka sekali bersikap seenaknya. Selain itu, Kelly juga sangat anti sosial, satu-satunya sahabat yang dimilikinya adalah Via, teman sekolah sekaligus patnernya beraksi. Dan yang melengkapi itu semua adalah gaya tomboinya. Rambut yang dipotong sangat pendek dan pakaian sederhana kesukaannya yaitu kaos oblong, kemeja dan jins. Yang terparah adalah anak gadisnya itu sudah mulai merokok. Sudah beberapa kali sang ibu mendapati bungkusan rokok yang disembunyikan dalam tas, Kelly selalu mengelak jika ibunya menanyakannya dengan alasan kalau rokok itu adalah milik kawannya yang dititipkan kepadanya. Tapi Ibu Kelly tahu kalau sang putri sendirilah yang memakai barang itu. "Sayang, jika kamu mengikuti semua ujianmu kali ini, mama berjanji akan memenuhi semua keinginanmu." Seperti biasa sang ibu membujuk dengan kalimat yang pasti diikuti Kelly. Dan lagi-lagi Ibu Kelly membuat kesalahan yang sama. Mata Kelly serta-merta terbuka lebar mendengar ucapan ibunya. "Benarkah?" tanyanya girang lalu bangkit dan duduk disisi ranjang. "Apa saja?" tanyanya meyakinkan "Iya apa saja". jawab ibunya sambil tersenyum. Dengan gembira, Kelly mulai bangkit dan melangkah menuju kamar mandi sambil bernyanyi riang. "Kapan dia bisa bersikap dewasa?" Guman Ibu Kelly seraya menggeleng lalu beranjak pergi. Beberapa saat kemudian Kelly keluar dari kamar mandi, dia terlihat sangat seksi dan mempesona hanya dengan menggunakan handuk pendek yang menutupi sebagian kecil tubuhnya. Betis dan pahanya yang jenjang seakan menambah kemolekan menambah yang semampai dengan tinggi badan mencapai 170 cm.Wajahnya yang masih basah terlihat bagitu cantik dengan bibir seksi yang merah alami, hidungnya yang mancung sempurna serta mata yang bulat indah tak ubahnya seorang model. Dia adalah primadona disekolah meskipun dengan gayanya yang tomboi maksimal, Kelly tetap sangat cantik dan menawan. Seperti biasa, dengan seragam putih abu-abu, kaos kaki putih panjang dan sepatu kets hitam serta topi cap kesukaannya, Kelly melangkah keluar dari kamar dan langsung menuju meja makan. Dia kemudian menyantap sarapannya, lalu menuju mobil yang sudah menunggunya dari tadi. "Mamaa .... Kelly berangkat..!!" Serunya sambil masuk ke dalam mobil. "Iya sayang, hati-hati!!" Jawab ibunya dari dalam rumah. Tak lama kemudian mobil melaju. Mobil berhenti tepat di depan pagar sekolah yang sudah ditutup rapat. Kelly menghela napas panjang lalu turun dari mobil dan berjalan kearah gerbang. "Sssttt ...." kodenya kepada satpam yang sedang duduk di pos jaga. Mendengar kode tidak asing itu, satpam yang bertubuh kekar itu pun melihat kearah sumber suara. Wajahnya yang garang dan brewok bak preman semakin menambah kesan menakutkan. Dia memang satpam yang bertugas di gerbang, selain itu dia juga sengaja ditugaskan untuk berpatroli di seluruh sekolah. Wajahnya yang sangar dan badannya yang kekar berhasil membuat semua siswa berpikir dua kali untuk membolos sekolah. Kecuali Kelly pastinya. Gadis itu sama sekali tidak gentar oleh wajah garang satpam itu karena dia tahu trik yang paling mudah untuk orang-orang seperti mereka. "Neng Kelly lagi rupanya, ujian sudah dimulai sekitar 15 menit yang lalu ." Ucapnya sambil melangkah menghampiri gerbang tempat Kelly berdiri. "Ayolah pak, sekali ini saja. Aku janji besok-besok tidak akan telat lagi. Sumpah." Ucapnya memohon sambil mengangkat kedua jari telunjuk dan tengahnya. "Sudah berulang kali kamu bersumpah, Kali ini bapak tidak akan percaya lagi sumpah palsulmu". Jawab satpam itu. Kelly tersenyum mendengarkan perkataan satpam itu, dia kemudian terlihat mengambil sesuatu dari tasnya lalu mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan lalu menyodorkannya kearah satpam itu. "Kalau Kelly ngasih ini, gimana?" ucap Kelly sambil tersenyum. Seperti sudah terbiasa, satpam itu pun tanpa ragu langsung mengambil uang itu lalu dengan cepat memasukkan kesakunya, kemudian dia membukakan pintu pagar untuk Kelly. "Neng tau kan jalan aman ke kelas?" tanyanya memelankan suara. "Jangan khawatir pak" jawabnya sambil melambaikan tangannya. Sesampainya di depan pintu kelas, dia terdiam beberapa saat lalu menghela napas dalam sebelum kemudian mengetuk pintu perlahan. "Masuk" terdengar suara dari dalam kelas. Kelly pun langsung membuka pintu dan dengan santai menuju bangkunya. Namun, langkahnya terhenti saat mendengarkan teguran dari gurunya. "Kamu pikir, kamu mau kemana Kelly?" "Ya duduk lah bu, masa iya aku mau berdiri terus?" jawabnya tidak sopan "Siapa yang suruh kamu duduk?" "Bu, kalau masuk kelas ya pasti duduk di bangku dong. Lagian ibu sendiri yang suruh Kelly masuk." jawabnya masih dengan nada yang sama. Semua teman sekelasnya yang dari tadi fokus mengerjakan ujian saling melempar pandangan jengkel kepada Kelly. Tapi mereka hanya bisa diam, mereka tidak ingin mencari masalah dengan si tomboi garang pembuat onar itu. Guru saja dilawannya apa lagi mereka yang hanya siswa biasa. Entah sudah berapa kali Kelly bolak balik ruang Bimbingan Konseling karena perilakunya itu, bahkan dia hampir akan dikeluarkan dari sekolah. Tapi karena orang tuanya yang memiliki banyak koneksi di dinas pendidikan maka pihak sekolah tidak dapat melakukan apa-apa. Hal itu pulalah yang membuat Kelly menjadi seenaknya terhadap siapa pun yang ada disekolah itu. Guru-gurunya sudah sangat terbiasa dengan kearoganan Kelly. Namun, mereka tidak bisa marah dan kesal, toh mereka tidak bisa merubah apa-apa. Bahkan kepala sekolah yang harusnya dapat mengambil tindakan tegas juga tidak dapat bisa bertindak banyak untuk menghukum siswanya yang satu ini. "Kamu hari ini akan ujian di ruangan kepala sekolah, karena setiap siswa yang terlambat pada saat ujian maka akan diberikan kesempatan mengikuti ujian di sana. Ini adalah aturan dari kepala sekolah kita yang baru". jelas gurunya. "Wah, bagus dong, Bu. Di sana malah sangat nyaman, bisa sambil makan cemilan". Ucapnya enteng sambil tersenyum lebar. Sang guru hanya menggeleng kepalanya lalu meyerahkan kertas ujian kepada Kelly. Kelly menerima kertas ujiannya dan langsung menuju ruangan kepala sekolah. Dia berjalan sangat santai seakan tanpa beban, suaranya nyanyiannya yang merdu terdengar menggema di lorong tempatnya berjalan. Dia tampak sangat senang karena bisa ujian di ruangan yang nyaman itu. Sesampainya di depan pintu, Dia langsung mengetuknya. Sekali, dua kali dan tiga kali dia mengetuk pintu itu tetapi tidak ada jawaban. Akhirnya dia memutuskan untuk membukanya sendiri lalu masuk ke dalam. Namun, sesampainya di dalam ruangan, matanya langsung tertuju pada punggung sosok tegap tinggi yang sedang khusyuk melakukan ibadah sholat. Sesaat Kelly terkejut karena sosok itu terlihat asing, dia bukan pak Baskoro, kepala sekolah yang berperut buncit dan pendek dengan kepala botaknya. Kelly mengerutkan keningnya seraya mencoba mengira-ngira siapa orang asing itu. Apa mungkin dia anak pak Baskoro? tanyanya dalam hati. Tidak lama kemudian, orang itu selesai dengan sholatnya. Dia masih sibuk dengan sesuatu sampai tanpa sengaja dia menoleh dan melihat Kelly berdiri membeku di tempatnya sambil menatap dirinya tanpa kedip. Dia lalu melangkah kearah Kelly dengan senyum ramah. "Ada yang bisa saya bantu"? tanyanya sambil duduk di sofa lalu memberi sinyal kepada Kelly untuk duduk. Kelly yang masih berdiri mematung semakin mengerutkan kening. Dia lebih heran lagi karena orang itu sepertinya terlihat sangat bebas seakan ruangan itu adalah miliknya. Orang itu bahkan sampai menyuruhnya duduk juga. Kelly memperhatikan orang itu dengan seksama. Wajahnya yang tampan dengan hidung mancung, mata hitam tajam bagai mata elang, bibir seksi yang terpahat sempurna dan kulitnya yang sawo matang seakan menambah keindahan tubuh maskulinya, apalagi dengan ototnya yang sempurna, sangat jelas terlihat dibalik kemeja birunya yang rapi. Meski dengan itu semua, tidak sedikitpun terbersit pengaruh untuk Kelly. Gadis itu malah curiga dan mulai ingin menginvestigasi orang itu. " Kamu siapa?" tanyanya sedikit membentak menunjukkan rasa kecurigaannya. **** Halo Readers, Cerita baru Maaf Hatiku Berpaling update setiap hari jam 4 sore. Yuk baca. Free koin.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD