1. The Beginning

1036 Words
Siang ini, Baby Jane menyelesaikan pelatihan persiapan untuk besok mulai bertugas. Ya, dia akan bertugas mengawal nona muda dari Pratama Corp. Dia adalah pengawal wanita yang sangat mumpuni di mata atasannya. Oleh karena itu atasannya, Mr. Daniel, sangat merekomendasikan Baby Jane sebagai pengawal pribadi keluarga Pratama. Keluarga konglomerat negeri ini. Kekayaan keluarga Pratama menempati posisi peringkat 3 negara ini. "Saya sudah menandatangani kontrak ini sir," ucap Baby diruangan Mr. Daniel. "Kamu sudah baca dengan teliti?" Tanya Mr. Daniel meyakinkan. "Sudah dengan jelas sir!" Sahut Baby. "Kode nama kamu sekarang B (Bi , ejaan dalam Bahasa Inggris). Jangan lupakan itu!" Mr. Daniel. "Yes sir!" Baby. "Oke, kamu boleh pulang sekarang,istirahatlah. Besok pagi kamu sudah standby dikediaman Pratama pukul 08.00 tepat," lanjut Mr. Daniel. "Terima kasih Sir!" Baby keluar ruangan Mr. Daniel. ••KEDIAMAN PRATAMA CORP•• Pukul 08.00 tepat Baby sudah siap diruangan tengah keluarga Pratama. Dia duduk di sofa empuk keluarga itu. Menunggu sang nona muda turun dari kamarnya. Semoga saja tugasnya hari ini lancar jaya. Batin Baby. Setelah 25 menit menunggu, sang nona muda pun turun menghampirinya. Baby dengan segera berdiri dan menunduk tanda hormat pada nona muda. "Kamu B yang bakal nemenin saya hari ini ya?" Tanya nona muda dan langsung mendudukkan dirinya di sofa. "Pagi nona muda. Iya saya B," jawab Baby masih berdiri dan memberi hormat. "Duduklah, santai saja. Jangan panggil nona muda. Panggil Aretha saja ya. Saya nggak suka dipanggil nona," ucap Areta si nona muda dengan ramah. Kesan pertama di mata Baby, Aretha si nona muda, cantik, ramah, mungil, imut, periang dan cerdas. "Tapi nona, itu tugas saya wajib memanggil anda dengan sebutan nona muda," sahut Baby. "Hmm, Kalo enggak salah umur kamu 25 tahun ya? Kita beda empat tahun. Aku 21 tahun. Dan kamu lebih pantas memanggil saya Aretha saja. Nanti saya yang akan telepon Om Daniel mengenai ini, dia juga enggak akan keberatan Kalau saya sudah bicara," jelas Aretha. "Baiklah nona..eh Aretha," sahut Baby. "Aku enggak mau kamu pakai jas hitam begini saat mengawalku. Terlalu mencolok, huh! Nanti jam 10.00 bersiaplah di mobil dengan Dodi, nanti kita beli kebutuhanmu," jelas Aretha sembari pergi meninggalkan Baby diruangan tengah. Setelah beberapa lama, Baby menunggu Aretha dihalaman berdiri disamping pintu penumpang mobil. Tak lama, Dodi menghampiri Baby. "Hai, siapa nama kamu?" Sapa Dodi sambil menjulurkan tangannya. "B!" jawab baby singkat sambil menjabat tangan perkenalan Dodi. "Dodi. Kamu ngawal nona Aretha ya?" Tanya Dodi. "Iya baru mulai hari ini," jelas Baby. "Kok jadi pengawal si? Kamu enggak cocok jadi pengawal. Kenapa enggak kerja aja di kantoran gitu?" Tanya Dodi penasaran. Muka cantik, body juga oke kenapa harus jadi pengawal? Lebih cocok jadi model atau paling enggak jadi karyawan gitu. Batin Dodi. Baby tidak menjawab. Baby kesal, banyak yang tidak mempercayainya kalau dirinya adalah seorang pengawal. Kenapa memangnya? Huh! Apa karena dirinya seorang wanita, dianggap mereka lemah yang tidak akan bisa menjaga Bos mereka? Baby benci pemikiran seperti itu. Apa wanita identik sebagai objek seksual saja?? Menjijikan!! Batin Baby. Jadi pengawal atau bahasa kerennya Bodyguard , tidaklah jelek. Selain bisa buat menjaga dirinya sendiri karena dipaksa harus mampu beladiri dan penghasilan sebagai pengawal terbilang tidaklah sedikit. Pekerjaan mudah dengan penghasilan yang luar biasa, apalagi jika sampai bisa menjaga keluarga konglomerat seperti keluarga Pratama ini, sudah dipastikan rekening Bank Baby tidak akan pernah kering. "Ayo!" Aretha muncul dan segera menghampiri Baby. Baby segera membuka pintu mobil untuk Aretha, lalu Baby masuk ke mobil duduk disamping Aretha di bangku penumpang belakang. Sedangkan Dodi segera masuk ke kursi pengemudi. Dodi hanya seorang supir dan itu pekerjaan utamanya. Walau Dodi juga ahli beladiri. Dan itu diwajibkan untuk semua pekerja dirumah ini, minimal punya pertahanan diri. "Dodi, kita ke Mall Grande ya. Lain kali yang membuka pintu untuk saya, kamu ya Dodi. B, tugasnya hanya mengawal saya," Aretha menjelaskan. "Baik nona Aretha!" jawab Dodi. Mobil pun segera keluar gerbang istana ini. Iya ini rumah bagai istana. Gerbang tinggi dan megah. Bangunan yang modern dan klasik, tapi tidak tua dan juga tidak menyeramkan. Di gerbang depan sudah ada tiga security. Mobil pun melaju ketempat tujuan yang Aretha maksud. Sesampainya di Mall Grande, Mall terbesar di Ibukota negara ini. Siapa lagi kalau bukan milik Pratama Corp. Aretha dengan santainya memasuki tiap butik dan mengambil baju yang cocok untuk Baby kenakan. Semua pembelanjaan tersebut tentunya Aretha yang membayarnya. Dari model baju kasual, baju santai rumahan, make up, baju pergi, baju kantoran, bahkan Aretha pun membelikan Baby gaun mahal nan cantik berikut sepatu cantiknya. Karena Aretha berpikir buat jaga-jaga. Siapa tahu Baby harus ikut juga ke acara-acara formal yang berkelas. *** Sudah dua bulan lebih beberapa hari, Baby bekerja sebagai bodyguard nona muda Aretha Pratama. Baby bersyukur, kerjaannya lancar-lancar saja. Hanya menemani kuliah, belanja, olahraga serta menemani Aretha berkencan dengan Raymond. Tentu saja tetap menjaga jarak. Enggak enak kan jadi 'nyamuk' disekitar orang yang sedang falling in love?? Dunia serasa milik berdua. Hadeh!!! Dan semenjak itu pula, Baby tinggal di pavilion belakang rumah utama kediaman Pratama. Memang pavilion itu diperuntukkan tempat tinggal bodyguard yang bekerja disana. Iya, semua kehidupan kita para bodyguard ditanggung sepenuhnya oleh keluarga konglomerat itu. Bodyguard perempuan bukan hanya Baby saja. Ada sekitar tiga orang dan menjadi empat dengan Baby. Khusus menjaga Aretha memang hanya Baby. Namun berjaga-jaga jikalau Baby berhalangan urusan urgent, ada tiga orang lagi yang akan menggantikannya. Ruang tamu depan yang sangat sangat luas, dengan sofa empuknya. Ruang tengah dihiasi TV besarnya, biasanya mereka bersenda gurau diruangan ini. Sedangkan ruang tamu depan, memang dikhususkan bagi tamu atau pengunjung para penghuni sini. Tiap kamar para bodyguard, dilengkapi dengan fasilitas yang cukup fantastis. Ruangan besar, terdiri dari kamar dengan ranjang besar nan empuk, AC, ruang ganti pakaian dan lemari pun tak kalah besar. Kamar mandi yang akan memanjakanmu dengan air hangatnya, bathtube besar dan perlengkapan mandi lainnya yang harganya pun tak murah. Aroma vanilla mengeruak di kamar mandi Baby. Yes, dia menyukai aroma tersebut. Membuatnya rileks. Sore ini, Baby berendam cukup lama. Lumayan penat dengan kesibukan sebagai bodyguard. Sebenarnya bukan karena sering memukul orang. Namun pekerjaan sebagai bodyguard , membutuhkan tingkat konsentrasi dan fokus yang tinggi. Kita harus peka terhadap tiap keadaan. Tidak boleh lengah. Keadaan belum dikatakan aman, jika majikan kita belum masuk 'kandang' alias rumahnya yang nyaman. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD