32. Hilang

1066 Words

Anan tersenyum melihat Geana yang makan dengan lahap makan siang yang baru saja dia buat, menu simpel tapi rasanya cukup enak. Padahal tadi Geana akan memasak makan siang untuk mereka, tapi lagi dan lagi Anan melarangnya. Sempat Geana merengut tak suka karena menurutnya Anan terlalu mengekang pergerakannya, dia hanya hamil dan bukannya sakit parah dan Anan memperlakukannya seperti dirinya ini tengah sakit yabg tidak dapat tertolong lagi. Bukan Anan namanya kalau tidak bisa membujuk ataupun melarang Geana melakukan suatu hal, Anan hanya ingin Geana merasa nyaman dan selalu diperhatikan olehnya. Apalagi dia juga libur dan hanya dirumah saja, lalu untuk apa dirinya dirumah kalau semua pekerjaan Geana yang urus? Geana istri yang penurut. Sangat mudah baginya membujuk Geana lagi, Anan bersyukur

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD