Blurb

248 Words
Seorang gadis cantik berlari ditengah derasnya hujan. Tak ia pedulikan baju dan tas nya yang basah. Hari ini hari terakhir ia berada di tanah kelahirannya sebelum ia melanjutkan kuliah di Jakarta. Ia berencana bertemu dengan kekasihnya di taman Kota namun apa daya jika ia malah menemukan kekasihnya sedang bersama perempuan yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Dengan posisi yang bisa dibilang tak wajar. Ia tak menyangka akan dikhianati dihari terakhirnya berada di Semarang sebelum melanjutkan kuliah di Jakarta. Hari yang ia bayangkan akan penuh haru karena mereka akan berpisah sementara waktu, berakhir tragis dan menyayat hatinya. "Tega kamu, Fii.." *** Tujuh tahun kemudian. "Hoaaammmmm.." Khaila menggeliat sembari menguap, mata cantiknya mengerjap-ngerjap sebelum terbuka dengan sempurna. Tadi ia kembali tidur setelah melaksanakan sholat Subuh. Gadis cantik yang dulu polos dan lugu kini berubah menjadi gadis cantik yang berani dan penuh ambisi. "Target tahun ini adalah nikah sama Qeenan..." Khaila membaca tulisan di secarik kertas yang ia tempel di pinggir kaca meja riasnya. Khaila menghembuskan nafas, "Huh, boro-boro nikah, dilamar aja belum." Khaila lalu duduk didepan meja riasnya. Matanya menatap lurus pada pantulan dirinya yang ada di cermin. Tiba-tiba ingatannya melayang pada salah satu kenangan yang terjadi tujuh tahun lalu. Ia tersenyum miris, itu hanya kenangan. Yang seharusnya ia lupakan bukan ia simpan. "Raffi.. Soraya.. apa kabar kalian?" gumamnya tanpa sadar. "Ih.. ngapain sih inget penghianat seperti mereka," Khaila kemudian mengambil handuk lalu bergegas untuk mandi, ia harus segera bersiap jika tidak ingin terlambat masuk kantor. "Astaghfirullah... udah jam tujuuuuhhh.."

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD