2

1533 Words
Adnan sekarang ini sudah menuju ke apartemen Milea, sekarang tampak dia sudah berada di jalan dan ia juga menghubungi Milea sekarang ini juga. "Hallo babe kenapa babe?" tanya Milea yang mengangkat panggilan itu. "Hai baby, aku otw ke apartemen kamu ya. Kamu udah di apartemen kan?" tanya Adnan. Ia menghubungi Milea terlebih dahulu karena memang sekarang ini ia akan pergi ke apartemen Milea tapi belum bilang padanya. "Kamu otw kesini? Aduh sayang maaf ya. Kayaknya ga bisa deh sore ini. Kalo kamu datangnya nanti malam gimana? Soalnya aku ini ga jadi pulang. Di rumah sakit kekurangan dokter sekarang ini." ujar Milea kepada Adnan itu. "Ah gitu ya sayang, ya udah deh kalo gitu aku nanti malam ke apartemen ya. Ada yang mau aku omongin sama kamu. Kamu semangat ya kerjanya sayang. Love you." ujar Adnan dan Milea membalasnya, setelah itu panggilan tersebut pun sudah selesai. Tampak sekarang Adnan memutar arah mobilnya menuju ke rumahnya karena kemana lagi dirinya, karena tadinya ia ingin ke apartemen Milea tapi Milea tidak ada disana jadinya ia pun pulang saat ini. Meskipun sebenarnya Adnan sangat malas untuk pulang karena Papa dan Mamanya pasti nanti hanya akan bertanya tentang jodoh kepada dirinya. Pertanyaan yang selalu ditanyakan setiap mereka ketemu di rumah. Jujur saja Adnan sudah capek mendengar pertanyaan itu, hanya saja memang dirinya tahu bagaimana perasaan dari Mama dan Papanya itu. Mungkin mereka khawatir karena memang dirinya sama sekali belum pernah mengenalkan kekasihnya pada mereka. Bahkan mereka tahunya Adnan tidak memiliki pacar. Semoga kamu mau dikenalin pas acara ulangtahun aku besok ya Milea, karena jujur aja aku kasihan sama Mama dan Papa yang terus menerus nyariin aku jodoh pasahal aku sendiri udah ada kamu sebagai wanita pilihan aku. Batin Adnan berdoa agar Milea mau untuk dikenalkan kepada keluarganya, syukur-syukur Milea mau dikenalkan di depan publik juga besok. Adnan sudah sampai di depan rumahnya dan sekarang ini Adnan masuk ke dalam. Ternyata Mama dan Papanya tidak ada di rumah, kata Bibi Mama dan Papanya sedang menghadiri acara dari kolega mereka sekarang ini. Adnan langsung masuk ke dalam kamarnya sekarang ini. Ia berganti baju dan memutuskan untuk pergi ke ruang kerjanya, kini ia mengambil iPadnya dan mulai mencari-cari berita yang ada di internet. Memang itu kebiasaannya. Kebiasaan Adnan tentang dia yang sering mencari berita-berita dan mmebacanya saat dia memiliki waktu luang. Ia melakukan itu karena baginya CEO harus bisa apa saja. Ia harus mempelajari hal-hal yang sering dibicarakan. Di internet atau hal-hal yang sedang naik karena seringkali beberapa kolega mengajak untuk bertukar pendapat mengenai hal tersebut. Jadi Adnan harus memiliki bahan agar saat hal itu terjadi, ia tidak susah menjawabnya juga. Hari mulai malam, sekarang ini Adnan tampak berganti baju dengan baju biasa. Ia pun turun dan ternyata Mama Papanya sama sekali belum pulang. Akhirnya Adnan berpamitan pada Bibi jika saja nanti Mama dan Papanya mencari dirinya, ia sedang ada di luar. Kini Adnan sudah berada di jalan menuju ke apartemen Milea. Mereka akan makan malam sederhana disana. Sebenarnya bisa saja Adnan mengajak Milea untuk makan malam di luar atau di restoran berbintang, hanya saja Milea tidak mau karena bisa-bisa nanti hubungan mereka berdua diketahui oleh publik. Karena itu mereka terus menerus melakukan banyak hal hanya terbatas di apartemen saja. Adnan sudah sampai di apartemen dan ia langsung menaiki lift, saat sampai di lantai tempat dimana Milea kini berada ia pun berjalan saja hingga pada akhirnya ia sampai di depan pintu apartemen Milea. Ia menekan bel. "Hai sayang, night." sapa Milea sembari membukakan pintu ke Adnan. "Night sayang." ujar Adnan sembari masuk dan mencium pipi Milea itu. Sekarang ini Adnan melepas jaketnya dan mereka berdua menuju ke tempat makan. Milea sudah menyiapkan makanan untuk mereka berdua tadi. Makanan yang dimasak langsung oleh Milea. Ya memang ini yang disukai Adnan dan Milea, menurut Adnan, Milea itu bisa jadi siapa saja sebagau perempuan. Milea bisa jadi wanita karier tapi juga bisa jadi ibu rumah tangga. Itu adalah alasan kenapa Adnan memilih Milea, Milea juga merupakan wanita yang sangat cerdas. Tidak ada alasan untuk tidak menyukai dan tidak memilih Milea. Adnan sangat beruntung karena memiliki wanita seperti Milea. "Oh ya sayang kamu tadi mau ngomong apa?" tanya Milea yang mana ia teringat saat telfonan tadi sore Adnan mengatakan bahwa ia ingin membicarakan sesuatu pada Milea. Kini Milea tampak terdiam saja juga. "Ah kayaknya kita bicarakan setelah makan aja ya sayang. Aku ga sabar nih mau ngicipin makanan yang kamu masak hehehe." ujar Adnan dan Milea mengangguk. Mereka kini sedang makan bersama di apartemen Milea itu. Setelah sekitar lima belas menit kemudian akhirnya mereka berdua sudah selesai makan. Kini tampak Adnan bersama dengan Milea pindah ke ruang TV. Mereka tampak duduk terlebih dahulu, Adnan tidak ingin langsung memulai karena mereka baru saja makan dan ia rasa harus ada jeda dulu. Namun ksrena Milea terus menerus bertanya karena penasaran akhirnya Adnan mengatakan hal itu sekarang. Ia sudah bersiap-siap untuk berbicara. "Kamu tahu kan lusa aku ulang tahun sayang? Aku boleh minta kado spesial dari kamu?" tanya Adnan kepada Milea dan kini Milea mengangguk. "Iya dong tentu aku tahu dan aku inget sayang. Masa iya ulang tahun pacar aku sendiri aku ga ingat sih. Iya boleh, kalo aku bisa penuhin aku bakalan penuhi permintaan dari kamu sayang." ujar Milea kepada Adnan. "Aku cuman mau ngenalin kamu ke Mama sama Papa sayang, kalo perlu sama media juga biar publik tahu kalo kamu ini pacar aku." ujar Adnan itu. Milea kini tampak terdiam saja, sebenarnya Adnan sudah tahu bahwa Milea pasti akan seperti ini, ia seakan butuh waktu banyak untuk memikirkan hal ini. Padahal ini merupakan pilihan yang sangat mudah untuk ditentukan olehnya. "Adnan kamu tahu kan, aku belum siap untuk itu. Kamu harus sabar dong sayang. Aku ga bisa kalo secepat ini, kamu ngertiin aku kan?" tanya Milea kepada Adnan dan kini Adnan menghela nafasnya panjang tapi ia tetap saja mengangguk kepada Milea. Ia sebenarnya sudah memprediksi bahwa jawabannya akan seperti ini. Karena ini memang bukan kali pertama ia meminta hal seperti ini. Namun jawaban yang ia dapatkan selalu sama saja. "Iya ga papa, mungkin kamu emang belum siap Mil. Tapi aku minta sama kamu ya, kapan pun kamu siap tolong langsung bilang sama aku karena saat itu juga aku langsung bawa kamu ke orangtua aku buat aku kenalin ke mereka. Mereka pasti senang banget punya calon menantu cantik dan pintar kayak kamu ini." ujar Adnan tersenyum sembari mengelus lembut rambut Milea itu. Milea mengangguk dan kini Milea tampak tersenyum sembari memeluk Adnan juga. Adnan membalas pelukan dari Milea tersebut sekarang ini. "Makasih ya sayang kamu emang selalu ngertiin aku. Aku juga sangat beruntung punya kamu di hidup aku." ujar Milea kepada Adnan sekarang. "Sama-sama sayang. Ah iya sayang, tapi kamu lusa bisa kan datang ke pesta ulang tahun dan launching produk baru aku?" tanya Adnan kepada Milea, karena setidaknya jika Milea belum mau di publish ke publik tapi Milea mau untuk datang ke acara ulang tahunnya lusa. Ia akan sangat bahagia pastinya. "I'm so sorry sayang, aku mau tapi aku ga bisa karena aku ada seminar di luar kota. Bahkan aku berangkatnya besok sayang. Aku lupa belum ngasih tahu kamu tentang hal ini. Maaf ya sayang." ujar Milea yang mana membuat Adnan kini tampak sangat sedih sekali, ia benar-benar sedih tapi ia tetap tersenyum dan juga mengangguk. Lagi pula ini sudah pekerjaan Milea juga. "Iya sayang ga papa, but setelah itu kita dinner ya? Kalo kamu udah pulang." ujar Adnan diangguki oleh Milea. Kini mereka mengobrol lagi hingga jam menunjukkan pukul sebelas malam. Adnan pun berpamitan pulang pada Milea. Sekarang ini Milea tampak tersenyum pada Adnan tak lupa ia juga memberikan kecupan pada kedua pipi Adnan, setelah itu Adnan yang memberikan kecupan pada kening Milea. Adnan sudah berada di lift sekarang. Ia sudah sampai di basement, dan sekarang ini ia membawa mobilnya keluar dari apartemen mewah itu. Ia akan langsung pulang karena ia juga sudah cukup lelah hari ini. Tadi banyak sekali pekerjaan yang harus ia lakukan. Sebenarnya sampai sekarang gua masih bingung dan heran kenapa Milea ga mau hubungan gua sama dia di publish. Apa beneran cuman karena masalah dia yang belum siap atau ada masalah yang lainnya ya. Ah gua ga boleh mikirin yang aneh-aneh. Lagi pula gua juga harus leecaya sama Milea, kalo ada apa-apa pasti Milea bakalan bilang ke gua juga. Batin Adnan itu. Adnan sudah sampai di rumahnya dan sekarang ini ia masuk ke dalam rumah. Mobil Mama dan Papanya sudah ada di rumah, itu berarti mereka sudah pulang. Entah jam segini mereka masih bangun atau sudah tidur, Adnan sama sekali tidak mengetahui hal tersebut untuk malam hari ini. Ia pun masuk dan saat masuk, ternyata Papanya masih ada di ruang TV. Adnan menyapa papanya dan sekarang ini ia sebenarnya ingin langsung ke atas untuk mandi, tapi Papanya mencegahnya untuk pergi sekarang ini. "Sebentar Papa mau bicara sama kamu." ujar Papa Adnan tersebut. "Iya Pah ada apa?" tanya Adnan yang mana ia sendiri sudah tahu kemana arah pembicaraan antara mereka berdua pada saat ini itu. Ia yakin bahwa Papanya akan membicarakan tentang jodoh, karena itu yang utama. "Kamu ini sebenarnya sudah punya pacar atau calon belum?" tanya Papa Adnan yang sangat sesuai dengan apa yang ada dipikiran Adnan sekarang ini. Kan bener apa yang gua pikirin, pasti tentang jodoh deh. Batin Adnan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD