Tunizia kembali berkunjung ke markas pack Grey. Suasana mencekam segera terasa karena penyihir ini seolah menyebar hawa mengerikan yang membuat siapapun seolah akan mimpi buruk. Ditambah dengan penampilan misterius dan suram. Ia benar-benar bisa menghabisi orang hanya dengan penampilannya yang mengerikan. Suara hembusan angin menerbangkan penutup kepala Tunizia. Sekilas Grey menangkap bibir yang menyeringai. Tangan yang berada di balik cadar hitam yang menutupinya dari kepala sampai pinggang nampak mencolok karena hanya kulit tangan yang terlihat dari luar. Sedangkan tangan yang lain memegang bola kristal hitam. Dia benar-benar perwujudan mimpi buruk. Grey memandang malas pada Tunizia yang seolah berjalan melayang ke arahnya. Dari dulu Grey penasaran apakah Tunizia itu manusia atau hantu

