Alfian membawa Nurmala ke dalam kamar, meletakkan semua oleh-oleh yang ia beli ke atas ranjang tidurnya. Alfian menarik tangan Nurmala dan membawanya ke depan cermin. Ia membuka kotak perhiasan, berisi kalung yang sangat indah. "Angkat rambutmu." Alfian berucap di telinga Nurmala, saking dekatnya posisi mereka, Nurmala sampai bisa merasakan hembusan nafas Alfian. Nurmala mengangkat rambutnya, mengikuti instruksi dari Alfian. Dari belakang, Alfian memasangkan kalung itu. Lalu memegang kedua bahu Nurmala, "Kamu suka?" "Ini pasti mahal." Nurmala melihat pantulan dirinya yang cantik dengan liontin yang melingkar di leher, "Aku tidak bisa menerimanya." Nurmala hendak melepaskan kalung itu. "Jangan di tolak, susah payah aku memilihnya untukmu." Alfian nampak kecewa dengan penolakan Nurmala. "

