Tidak pernah Ford sangka jika makan bersama Brandon dan orang-orang yang baru ia kenal ternyata sangat menyenangkan. Suasana kekeluargaan sangat terasa meski dia dan Brandon saling melemparkan sindiran. Mereka bertengkar seperti masih sekolah menengah dulu. Baik Brandon maupun Ford tidak ada yang mau mengalah, mereka saling mengungkap aib rival bebuyutan ini. "Aku ingat kamu lari terbirit- b***t saat celana mu sobek. Wajahmu merah dan hampir menangis, " Ford mengejek Brandon. Brandon jelas tidak mungkin mau mengakuinya. "Siapa bilang aku lari. Para gadis mengundangku dengan isyarat, jadi aku tergopoh- gopoh menuju ke arah mereka. Berbeda denganmu yang ketahuan mengintip ke loker gadis." "Aku tidak mengintip, mereka yang mengirimiku surat cinta. Aku menolak tapi sekumpulan gadis menyeret

