"Aku kesakitan tanpa Swana, Paman. Berikan Swana padaku... Swana... Aku mau Swana..." Ford terus mengulang- ulang ucapannya dengan tatapan kosong. "Aaarrggghh!" Brak! Prank! Brugh. Ford kembali mengamuk. Ranjang nya saat ini yang menjadi sasaran. Benda itu terlempar dan tidak berbentuk. Ruben putus asa bagaimana cara menangani Ford di ujung traumatiknya. Kondisinya kepalanya yang sobek akibat hantaman di kaca butuh segera ditangani, tapi dia masih belum bisa menyentuh Ford. Diam- diam Ruben menangis melihat kondisi Ford yang seperti ini. Tidak hanya Ruben, Reni juga ikut menangis melihat kondisi Ford yang masih dalam periode traumatis. Dia hanya bisa memegangi kotak obat dan berdoa agar Ford tetap tenang. Dia kini menyesal pernah mengutuk Ford menderita setelah melihat kondisinya

