Akhirnya mereka bertatap muka kembali, berdua, tanpa Sultan atau Brandon. Untuk sejenak, mereka hanya saling melirik tanpa sanggup berbicara, atau sekedar menyapa. Keduanya seolah terseret ke masa lalu di mana interaksi fisik lebih mendominasi dalam mengisi hari-hari mereka. Ford masih mengingat dengan jelas tubuh Swana, kelembutan kulitnya, erangannya ketika mereka bersatu. Begitu sempurna, begitu nikmat. Sangat berbeda dengan wanita-wanita satu malam yang pernah ia habiskan di masa penyangkalan. Sedangkan Swana. Suasana hatinya sekarang kurang baik ketika bertemu dengan Cindy. Gadis itu membawa energi negatif yang efektif membuat seseorang merasa tidak nyaman. Beruntung Swana dan Cindy tidak terlalu lama berdebat, karena bisa saja Swana akan benar- benar mengajaknya bertarung. Apalagi

