Di saat orang-orang masih terlelap, Selina telah bangun dan terlihat sangat sibuk di dapur. Ia tidak dapat terlelap setelah terbangun dini hari tadi. Apalagi ketika menyadari perasaannya terhadap suaminya, pikirannya seperti benang kusut. Ia berusaha menata perasaannya kembali, tetapi sulit. Bayang-bayang ciuman mereka semalam masih melekat di dalam benaknya. Demi mengalihkan pikirannya, ia memutuskan untuk membuat sesuatu yang bisa diberikan kepada ibu mertuanya dan keluarganya. Malam ini mereka akan mengadakan perjamuan makan malam antar keluarga yang diadakan di kediaman keluarga Hernandez demi membahas masalah resepsi pernikahan mereka. Namun, bukan itu yang menjadi fokus utama Selina, melainkan ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan ayahnya nanti. "Selamat pagi, Nona," sapa Alb

