Sesuai perkataan Albert, Selina menemukan Reagan berada di dalam ruangan kerjanya. Pintu ruangan itu terbuka lebar. Pria itu terlihat sedang duduk melamun di kursinya dengan memegang sesuatu di tangannya. Selina mengetuk pintu tersebut dengan hati-hati. Reagan tersentak dengan kehadirannya. Pria itu berdeham dan segera membenarkan posisi duduknya, lalu menyimpan benda yang dipegangnya ke dalam laci mejanya kembali. "Ada apa?" tanya pria itu dengan datar. Selina masih berdiri di depan pintu ruangannya. Tidak berani masuk ke tempat tersebut karena sejak awal Reagan sudah memperingatkannya untuk tidak masuk ke sana tanpa seizinnya. Ia terus mengingat pesan suaminya itu. "Masuklah." Ucapan Reagan tersebut sungguh membuat Selina kaget bukan kepalang. Ia berpikir apa pria itu sungguh adalah