Sepagi ini pria itu sudah mengetuk pintu kamarku, ketika kubuka senyum lebarnya tersungging, dia yang sudah mengenakan setelan jas berwarna biru nampak mempesona. "Ada apa?" "Aku harus ke kantor dan mengurus rapatku, sore baru kembali. Aku ingin mengajakmu belanja baju bayi," balasnya. "Tidak perlu terlalu cepat, perutku belum begitu membesar, lagipula kita juga belum menikah," jawabku. "Apa pengaruhnya nikah dengan baju bayi?" "Aih, kau ini ... aku hanya merasa canggung Mas, kita berjalan dengan akrab sementara hubungan belum diresmikan," terangku. "Oh, jadi kamu gak sabar?" godanya sambil mengerlingkan mata. "Berangkatlah bekerja," suruhkh tertawa. "Kau belum menemaniku sarapan," ucapnya merajuk. "Oh, ayo." Aku menggandeng tangannya dan ketika turun ke tangga ternyata Nyonya El

