Kiara mendengar gosip tentang pengambil alihan perusahaan dari teman yang duduk paling dekat dengan mejanya. Katanya kondisi perusahaan sedang dalam masa transisi. Rencananya, beberapa pemegang saham memilih bergabung dengan anak perusahaan besar agar mendapat lebih banyak peluang bisnis. Namun, masalahnya, Kiara sedikit tidak nyaman dengan kenyataan kalau Nyonya Lita lah yang menawarkan hal itu. Membayangkan akan punya atasan seperti Nyonya Lita, membuat Kiara berkecil hati. Ia sudah menghabiskan puluhan jam tanpa dihargai. Andai di kemudian hari kecemasannya terbukti, haruskah ia resign saja? idealisme kerjanya jadi menurun karena terus ditekan. Tapi Kiara masih butuh banyak uang untuk menebus sertifikat rumah, karena sampai sekarang ia belum berani bilang tentang masalah itu pada Arga.