chapter : 7

1364 Words

Pandangan Risa tak beralih dari ruang tamu apartemennya. Tangannya masih sibuk dengan berbagai bahan masakan. Tapi matanya tidak lepas dari dua orang yang sedang sibuk dengan berbagai macam mainan itu. Kenapa dia membawa Javier ke apartemennya? Tidak. Javier yang memaksa masuk. Bukan dia yang membawanya. “Biarlah Ris. Apa kamu tidak senang anakmu tersenyum?” (Hati) “Aku senang. Tapi bukan dengan cara ini. Aku tidak ingin Kayhan kecewa.” (Otak) Dua hal itulah yang didebatkan otak dan hatinya. Yeppe. Mereka memang tidak pernah sejalan kan? "Ayo sayang, makanannya sudah siap." Risa menata semua makanan dimeja. Javier mengangkat wajahnya dan menatap Risa. Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali. Dia tidak salah bicara kan? Javier menuntun Kayhan menuju meja makan. Lalu ketiganya duduk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD