BAB 3 JEREMY LOGHAN

620 Words
Jeremy Logan baru saja mendapat kabar jika saudara laki-lakinya sedang sekarat dan mengharap kepulangannya. Sudah lewat sepuluh tahun sejak Jeremy berjanji untuk tidak lagi menginjakkan kaki di rumah keluarga Loghan yang pernah membuatnya sangat sakit hati. Bahkan beberapa tahu yang lalu ketika Jeremy mendengar kakak laki-lakinya James Loghan mengalami kecelakaan dan istrinya meninggal, dia pun tetap tidak sudi untuk pulang. Sekarang Jeremy sudah sangat sukses dengan kehidupannya sendiri dan tidak butuh sepeserpun harta dari keluarga Loghan. Tidak akan ada yang berani menyepelekannya lagi, bahkan sekarang dia sudah jauh melampaui James Loghan dengan segala kesuksesannya. Jeremy Loghan adalah pemuda 31 tahu yang sangat tampan dengan sepasang netra biru pekat seperti laut dalam. Meskipun tatapannya selalu dingin penuh kekejian tapi ia tetap sosok yang karismatik layaknya seorang Loghan. Bahkan ketika dia hanya sekedar duduk, siapapun akan gentar menghadapinya. Termasuk Mr. Harlot yang kali ini sedang berusaha memberanikan diri bicara di hadapannya. Mr. Harlot diutus oleh James Loghan untuk membujuk adik laki-lakinya agar mau pulang. "Saya tidak berhak ikut campur dengan masalah pribadi Anda, tapi jika James Loghan meninggal otomatis semuanya jatuh ke tangan Anda, dan itu semua bukan jumlah yang sedikit." "Apa kau pikir aku masih membutuhkannya?" Sekarang Jeremy Loghan adalah pemuda super kayan yang sudah cukup pantas jika ingin menyombongkan diri setelah lepas dari nama besar keluarga Loghan. Perlakuan tidak adil yang pernah dia terima sudah sama sekali tidak membuatnya gentar. Mr. Harlot kembali menghela napas agar lebih bersabar karena tahu memang tidak akan mudah untuk membujuk seorang Jeremy Loghan agar bersedia pulang. "Hidup saudara Anda sudah tidak lama lagi, tolong abaikan sejenak masalah apapun untuk sebentar saja," mohon Mr. Harlot yang sudah jauh-jauh datang dari Washington. Sebenarnya Jeremy mau menemui Mr. Harlot juga karena ingat pria tua itu sudah sangat setia pada kakeknya. Jika saja yang diutus James kali ini hanya seorang notaris pasti dia sudah mengusirnya dari tadi. Selain kaya raya dan tampan, Jeremy juga dikenal sebagai pria yang keji. "Aku masih ingat ketika kalian bermain pedang dan berlarian mengelilingi kolam air mancur di halaman belakang," tambah Mr. Harlot ketika menatap kembali anak laki-laki di depannya yang sekarang sudah sangat jauh berbeda. "Kalian sering bertengkar kadang juga saling memukul layaknya saudara laki-laki, tapi ingat bagaimana kakek Anda tidak pernah membedakan kedua cucunya. Paling tidak lakukan untuk beliau." Mr. Harlot tahu jika bukan harta yang akan membuat seorang Jeremy Loghan luluh. Sejak ayah dan ibu kedua anak laki-laki itu meninggal dalam kecelakaan, Sir Wiliam Loghan langsung membawa cucunya pulang ke Inggris, karena dia yakin tidak ada yang wajar dengan apapun yang menimpa keluarga Loghan, apa lagi saat itu putranya mulai terjun ke dunia politik. "Sekarang kakak laki-laki Anda juga kembali ke Yorkshire," tambah Mr. Harlot. Baru kali ini Jeremy terkejut meskipun tetap tidak akan mau menunjukkan hal itu pada siapapun, termasuk Mr. Harlot yang masih memohon dan menunggu untuk sedikit saja rasa simpatinya. Keluarga Loghan memiliki komplek properti dan tanah yang sangat luas di kawasan Yorkshire. Di sana juga dulu James dan Jeremy pernah dibesarkan oleh sang kakek, menghabiskan masa anak-anak dan libur musim panas bersama. Sir Wiliam Loghan juga memilih tanah kelahirannya itu untuk menghabiskan masa tuanya dalam damai. Karena itu Mr. Harlot yakin jika rumah bersejarah tersebut juga sangat berarti bagai anak-anak Loghan. "Terima kasih atas kedatangan Anda Mr.Harlot, sampaikan salamku untuk keluargamu, tapi maaf karena ada pertemuan lebih penting yang harus segera kuhadiri." Mr. Harlot tidak boleh tersinggung dengan pengusiran halus yang dilakukan Jeremy Loghan. Dia tetap mengucapkan terimakasih atas waktu yang diberikan pemuda itu dan berpamitan dengan menjaga sikap hormat. Jeremy memang sudah bersumpah utuk tidak akan pernah lagi menginjakkan kaki ke tanah keluarganya jika masih ada James di sana. Penghianatan yang dilakukan orang lain jauh lebih baik dari pada penghianatan yang dilakukan oleh saudara sendiri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD