Rayya menahan napasnya karena berpura-pura tidur, membuat kinerja jantungnya berdetak dengan kencang. Apalagi hembusan napas Jagadta membuatnya terjaga. Rayya membuka matanya dan ia melihat wajah tampan yang terlelap itu sedang memeluknya. Rayya masih kesal karena perlakuan Jagadta padanya. Tapi ia terlalu menyayangi Jagadta, bukan hanya Jagadta tapi semua keluarga Hutama Kamandaka yang juga menyanginya. Wajah tampan ini yang selalu menunjukkan tatapan dinginnya. Rayya mengeratkan pelukannya dan ia mulai memejamkan matanya dan ikut terlelap. Menjelang pagi, Jagadta terbangun dan ia membuka matanya menatap wajah cantik yang saat ini masih terlelap. Jagadta mencium dahi Rayya dan ia kemudian segera turun dari ranjang menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi, ia memakai sarung dan baju kok