Bab 10

1519 Words
terpaksa menjadi pembantu Duke - bagian 10 itu masih gelap di luar, tetapi saya tidak peduli. Saya ingin menyiapkan diri dengan baik untuk hari pertama saya sebagai pembantu Nuke. Beberapa hari terakhir tidak dihitung karena saya baru saja keluar dari awal yang buruk. Saya telah menghina duke tersebut, menuduh dia kurang ajar, tidak menuruti keinginannya, berada di segala kesempatan, terkunci di dalam gudang penyimpanan, dan hampir mati, ya, bagaimana mungkin saya bisa melupakan. Freddie telah bangun dan berubah setia di tanah hanya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada saya. Malam terakhir, dia datang ke kamar saya dan mengatakan bahwa dia telah memutuskan untuk melepaskan saya. Ia telah menawarkan saya sebuah tempat di kota saya sendiri dan cara untuk mengakses pendidikan. Bahkan setelah segalanya, ia masih bersedia memberi saya hal-hal yang tak akan pernah saya miliki, seandainya Ibu Dawson tidak memilih saya menjadi hambanya. Seorang wanita muda lain yang datang dari situasi saya mungkin melompat pada kesempatan itu, jadi mengapa saya tidak? Apakah itu janji hukuman? Atau dengan cara mata duke menari-nari di kulit saya seperti selembut sutera saat ia memandang saya? Saya tidak yakin apa yang membuat saya berlutut untuk membuat saya tetap disini, tapi berhasil. Sekarang, hari ini adalah hari rasmi pertama saya sebagai pembantu dan saya harus membuat kiraan. Saya menutup buku harian dan memasukkan pensil saya ke dalam pengikatan untuk disimpan dengan aman. Ini pertama kalinya sejak tiba di sini saya merasa seperti masuk di dalamnya. Saya ingin hari ini menjadi awal dari sebuah Bab baru dalam hidup saya, apakah itu karena alasan baik atau buruk, saya ingin, tidak perlu, mencatat setiap momen. Saya berjalan ke baskom tangan dan mulai mengisinya dengan air. Setelah membasuh diriku sampai tuntas. Saya menatap refleksi saya di cermin. Apakah saya dianggap cukup? Freddie selalu menghubungi saya cukup, apakah ia hanya bersikap baik? Saya rambut hitam seperti burung gagak, dan rambut itu hitam, dan terjatuh di atas bahu saya seperti selimut. Mata saya cukup besar, berbentuk almond, hampir mirip kucing. Warna hijau zamrud dan sangat terang dengan bercak coklat di dalamnya. Aku berlari dengan tanganku, aku tidak kurus, tetapi aku sangat tipis. Pinggang saya berukuran kecil, p******a berukuran sedang yang dibulatkan dan penuh tetapi ditengkungkan tulang rusuk. Tidak seperti beberapa wanita yang pernah saya lihat ketika sedang mandi di rumah kerja, mereka kelihatannya menunjukkan jalan. Apakah ada sesuatu yang aneh dengan saya? Saya pindah ke sana untuk membuka lemari. Kali ini, saya akan meluangkan waktu untuk mencari pakaian yang tepat untuk dipakai duke tersebut. Tidak seperti usaha jahat kemarin untuk bersikap keras kepala dan memberontak. Saya tidak bisa membuang kesempatan kedua ini. Atau apakah itu kesempatan ketiga? Bagaimanapun juga, saya harus meletakkan kaki saya yang terbaik ke depan dan berharap bahwa saya bisa menjadi putri sempurna bagi duke tersebut. Apa pun yang diekor. Saya memilih sebuah pakaian beludru berwarna merah dari tempat ia menggantung pada kereta. Ada garis leher yang mengenai dengan turunnya garis leher dan rasanya sangat menarik. Sesuatu mengatakan kepada saya bahwa duke tersebut tidak menghargai gaya berpakaian seperti ini, setidaknya tidak untuk tugas umum seperti ini pagi ini. Saya mengembalikannya dan memegang tangan saya sepanjang pakaian-pakaian lain. Pada saat itu saya melihat pakaian satelit berwarna merah gelap, leher itu memiliki garis leher kerajaan, tubuh yang dipasangkan namun sedikit lebih utuh. Sederhana dengan gayanya tapi juga elegan. Saya berharap ini adalah yang menyenangkan. Saya menghabiskan beberapa waktu untuk masuk ke dalam gaun, itu sulit untuk menyebutkan tanpa bantuan. Saya menemukan diri saya secara praktis berputar dalam lingkaran untuk dikencangkan. Meskipun demikian, usaha itu layak dilakukan. Ketika saya melihat diri saya sendiri di cermin. Saya berengah dengan refleksi saya sendiri, tidak pernah berada di mimpi paling liar saya pikir saya bisa melihat seperti ini. Seperti seorang perempuan yang menjadi bagian dari rumah dan seperti itulah juga orang yang termasuk perempuan itu. Namun, saya masih bukanlah seorang pun dari rumah kerja tanpa apa-apa atau siapa pun, bahkan bukan nama belakang. Saya mengguncang pemikiran negatif itu, ketika saya pergi ke meja rias untuk menyikat rambut saya dan meretakannya dengan diam-diam menjadi sebuah cheignon yang kuat di atas kepala saya. Ketika saya selesai, saya tampil dengan penampilan penuh. Saya hampir tidak terlihat seperti saya. Dengan rambut saya terulur ke belakang dengan begitu kuat, mata saya lebih menonjol. Saya memiliki wajah yang tipis, tapi tulang pipiku tampak lebih menonjol sekarang. Baju merah ini pas dengan bingkai tipis saya, terlepas dari selongsong yang terlalu panjang. Selain itu, saya merasa baik dengan bagaimana saya menyampaikan presentasi saya hari ini. Saya berharap duke juga akan senang dengan usaha saya. Saya memasang satu stoking pendek dan sepasang sepatu but kulit hitam berpenutup dan keluar dari kamar saya dan menghadap ke arah dapur. Rencana saya adalah untuk mendapatkan baki sarapan duke dan membawanya. Dia tidak menyebutkan bahwa dalam perintahnya kepada saya, tapi saya merasa dia akan menghargai saya mengambil inisiatif tersebut. Ketika saya berjalan ke dapur, sudah ada kesibukan di udara karena semua staf bergegas dan menemukan toko di sekitar tempat. Saya memutuskan paling aman untuk menemukan Ibu Dawson, saya tidak tertarik untuk meminta bantuan dari staf lain, saya yakin mereka masih pintar setelah kehilangan salah satu teman mereka kemarin. Saya melihat Ibu Dawson berdiri di sebelah pintu belakang, dia membuang gandum di luar untuk ayam-ayam tersebut. Ia berputar-putar untuk melihat saya ketika saya semakin dekat. Ekspresi di wajahnya selalu kosong seperti biasa. "Celeste, Anda bangun pagi-pagi. Jam berapa mobil membawa Anda kembali ke kota?" Duke tersebut tentu saja tidak mempunyai peluang untuk memberitahu Ibu Dawson tentang perubahan rencana. "Saya menolak tawaran sejenis duke itu, saya telah memutuskan untuk tinggal dan menjadi pembantu pribadinya." Mrs Dawson memandang saya dengan penuh kecurigaan dan kekhawatiran. "Apakah duke tersebut mengijinkan Anda untuk mengambil keputusan tersebut? Maka inilah sebabnya, karena tadi malam aku berkata-kata kepadanya. Apakah itu pagi hari?" "Ya, sangat dini." Bagaimana bisa kukatakan padanya bahwa ia telah datang ke kamarku di tengah malam. Saya tidak bisa. Bahkan berpikir kembali tentang betapa menyendiri kita dan betapa akrab percakapan kita, itu hampir tampak tidak pantas. Mrs Dawson pasti akan berpikir demikian. "Saya perlu pergi dan berbicara dengan segala isi rencananya. Biasanya dia tidak akan membuat keputusan seperti itu tanpa berbicara dengan saya terlebih dahulu. Di sini Anda bisa menyelesaikan dengan ayam-ayam sampai saya pulang." Ia membuangkan kantung essiul di tanganku yang penuh biji-bijian dan menginjak dapur. Kemudian aku membawa gandum yang diajarkan ke halaman belakang, yakni ayam-ayam yang seluruhnya tergores dan saling bergores untuk mengambil sebagian besar dari padanya. Ayam-ayam ganas tamak, siapa tahu. Bunyi seekor kuda membuat saya melihat ke atas. Di sana, dari sinar matahari pagi, saya melihat duke tersebut. Ia menunggang kuda dari pohon-pohon sambil melihat setiap pangeran yang tampan di atas potongan-potongan berwarna hitam itu. Dia mempunyai lapisan coklat yang panjang yang terlihat di belakang dia ketika dia galeri di bawah kandang ( stable). Profilnya kapan saja. Saya mencoba memandang ke arah kalau dia menangkap saya, tapi saya tidak bisa menarik saya menatap menjauh dari dia. Seakan-akan merasakan pandangan saya padanya, ia berpaling dan melihat ke arah saya. Mata kami terus terpaku satu sama lain selama beberapa detik lagi, kemudian ia berpaling dan membusuk di dongeng. Dengan cepat aku melemparkan gandum yang terakhir dan memutuskan untuk memasukkan hal-hal ke dalam tanganku sendiri. Ibu Dawson telah pergi menemuinya untuk bertanya apakah benar-benar tentang saya terdisimpan. Mungkin saya harus pergi ke sana dulu dan menjelaskan paduan tersebut? Saya duduk di tas di jendela dan membuat perjalanan saya melintasi halaman belakang ke kandang. Menghaluskan bagian depan gaun saya saat saya berjalan. Tiba-tiba, telapak tanganku tampak sedikit licin. Kemudian aku berhenti dan kembali ke dapur, apa yang aku pikirkan, lalu TUHAN memberi perintah kepadaku untuk pergi ke kamar-Nya, dan itulah yang harus kulakukan. Saya kembali lagi dan melihat ke kandang-kandang, mungkin tidak menyakitkan jika hanya untuk memberinya tahu bahwa Ibu Dawson sedang mencarinya? Jika saya benar-benar jujur pada diri saya, saya sangat putus asa untuk melihatnya, bicaralah kepadanya. apakah itu membuat saya seorang gadis muda yang konyol? Ya. Apakah saya peduli? Tidak. Saya tiba di luar pintu kayu besar ke kandang-kandang. Saya mengintip di antara para kucing kecil itu untuk melihat tanda-tanda duke tersebut. Saya tidak dapat melihatnya. Adakah sebuah pintu belakang yang mungkin ditinggalkan olehnya? Saya mulai berjalan-jalan di samping kandang-kandang itu sampai saya melihat sebuah pintu merah yang lebih kecil. Saya sudah sampai di sana untuk melihat apakah terkunci. Tidak. Saya menekan tombol itu dan tangkapan itu langsung terbuka. Ketika aku berjalan lewat dari segala yang kutakangi itu, maka aku menyelubungi hidungku, ketika mataku teranas oleh air. Kuda-kuda adalah mur yang menggemaskan dan pasti tidak terasa terlalu enak. Ketika saya berjalan mengelilingi salah satu dari bagian kayu yang lebih kecil dari kandang-kandang, mata saya langsung tertarik ke pojok ruangan. Duke telah melucuti pinggang dan menyekanya dengan handuk, keringat mengalir di antara pisau-pisaunya. Saya melihat sebagai lengan bawah yang kuat terus menggosokkan handuk di atas muka dan kepalanya. Otot-otot dalam tubuhnya masak dengan setiap gerakan. Saya menahan napas, bukan hanya karena saya tidak ingin terjebak, tetapi juga karena saya belum pernah melihat tubuh laki-laki sebelumnya. Selamanya! Saya tidak bisa membayangkan mereka semua terlihat begitu indah. "Menikmati acara, Celeste?" Dulu kawan tersebut sekarang menatap saya, satu alis muncul. Bagaimana saya bisa keluar dari sini?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD