The Truth

1105 Words
Aleah pov Aku mengucek mataku berkali-kali, ini bukan halusinasi. Aku melihatnya. Selepas makan malam dan bercengkrama sebentar dengan ditemani cemilan, semuanya pulang kerumah masing-masing dan meninggalkan aku berdua dengan Cleon juga para penjaga rumah ini. Tetapi Cleon harus mengerjakan sesuatu yang mendadak diruang kerjanya setelah ada seorang pria yang kutahu asisten suamiku datang dan memberitahu hingga Cleon langsung mengantarku kekamar, memintaku untuk istirahat setelah kecupan di seluruh bagian wajahku. Nyatanya aku tak mengantuk sekarang dan malah penasaran, dengan langkah penuh kehati-hatian aku menuju ke balkon halaman belakang karena tadi tak sengaja melihatnya menuju kearah belakang. Aku membelalakkan mataku tak percaya seraya menutup mulut melihatnya, ada sekitar lima ekor serigala dihalaman belakang rumah ini. Benarkah suamiku memelihara serigala? Tetapi kenapa selama ini aku tidak pernah melihatnya? Atau memang aku tidak pernah tahu ya? Lalu mataku teralih pada seekor serigala yang masuk kedalam kamar mandi yang terletak dibelakang tak lama keluar seorang pria dari sana. Apa aku tidak salah lihat? Dimana serigala itu? Lalu sejak kapan pria itu berada dikamar mandi? "Luna?" Aku berjengit terkejut saat suara seseorang mengejutkanku. Ternyata disana ada Karina salah satu maid yang cukup dekat denganku. "Anda belum tidur?" Aku tergagap sedikit bingung ingin berkata apa, mataku mengalihkan perhatian pada halaman belakang yang sangar sepi. Loh, kemana perginya serigala-serigala dan pria tadi? "Karina, tadi aku melihat ada serigala disana. Ada sekitar lima, lalu ada pria yang keluar dari toilet setelah seekor serigala masuk ke toilet yang sama." "Sungguh aku melihatnya, bukan halusinasi. Katakan Karina, apakah Cleon memelihara serigala dirumah ini?" Aku sangat penasaran dengan ini, tetapi Karina malah tersenyum kecil tanpa mengucapkan apapun. "Karina katakan padaku, apa Cleon memelihara serigala?" "Luna, saya tidak punya hak untuk menjawab pertanyaan Anda. Saya disini hanya ditugaskan untuk menemani dan memenuhi kebutuhan Anda, untuk lebih lanjutnya silahkan Anda bertanya pada Alpha Cleon." Jawabannya sungguh tidak membuatku puas. Aku malah semakin menjadi risih mendengar panggilan itu, panggilan semua orang dirumah ini sejak pertama kali bertemu denganku. "Namaku adalah Aleah, bukan Luna. Karina jangan suka mengganti namaku." "Saya tidak mengganti nama Anda, tetapi Anda memang Luna kami. Luna Aleah." Aku menggaruk leherku yang tak gatal, tak paham dengan ucapan Karina. "Sepertinya aku memang butuh istirahat. Kalau begitu, kau pun beristirahatlah. Selamat malam Karina." "Selamat malam Luna." Aku melangkahkan kakiku menuju kamar, mungkinkah aku hanya berhalusinasi tentang serigala itu? Tapi rasanya tidak mungkin. Aku masih begitu sadar dan mataku masih bisa melihat dengan baik. Menghela nafas aku merebahkan diriku diranjang, mungkin jika nanti Cleon datang aku harus bertanya agar tidak kebingungan sendiri. Terhitung sudah tiga kali melihat hal ini sejak satu minggu yang lalu, malam pertama saat aku dipergoki oleh Karina aku lupa menanyakan pada Cleon tentang serigala itu dan malah tertidur lelap. Tapi tidak untuk kali ini, aku dengan jelas melihat ada serigala lagi yang berkeliaran dihalaman rumah. Dan hal yang paling tidak masuk akal adalah hubungan antara serigala masuk toilet dengan pria yang keluar dari toilet yang sama. "Cleon..." "Ya Love, ada apa?" Aku sedikit ragu berjalan mendekatinya yang saat ini tengah berdiri didepan cermin meja riasku, suamiku itu sudah tampan dengan outfit kerjanya juga jam tangan yang baru saja ia pasang. "Begini.. aku sudah beberapa kali ini melihat sesuatu. Entahlah, aku sempat berpikir ini hanya halusinasi yang terasa nyata dan cukup menganggu pikiranku." "Aku sudah pernah menanyakan hal ini pada Karina, tapi ia tidak pernah menjawab pertanyaanku. Ia selalu mengatakan bahwa aku harus bertanya padamu." Kulihat Cleon menatap diriku dengan tatapan penuh tanya, bahkan pria itu berbalik melangkah mendekatiku. "Apa itu Sweetheart, apa yang telah menganggu pikiranmu? Katakanlah." Tangannya mengusap pipiku lembut. "Sebenarnya aku sudah beberapa kali melihat beberapa ekor serigala dihalaman belakang," bisa kulihat perubahan ekspresinya. Wajah Cleon yang awalnya berekspresi begitu lembut tampak menegang. Tapi aku tidak bisa menghentikan ucapanku karena penasaran yang berlebihan ini. "Apa kau memelihara beberapa ekor serigala disini?" Aku mengerutkan keningku sebelum kembali melanjutkan pembicaraan, "Ada juga satu hal yang membuatku sangat bingung. Pada saat itu aku melihat seekor serigala masuk kedalam toilet yang ada dihalaman belakang, tapi tak lama setelah itu keluar seorang pria dari toilet yang sama dan serigala itu tidak muncul lagi." Dan Cleon masih saja membatu, tak mengucapkan apapun untuk menjawab semua pertanyaanku. "Cleon..." Setelah tepukan ku layangkan dilengannya pelan, barulah Cleon manatapku dan kini tatapannya berbeda. Tampak lebih intens dan mendalam. "Aleah, my mate..." "Kau tahu bukan bahwa aku sangat mencintaimu? Bahkan aku bisa mati jika kau pergi meninggalkan aku. Aku sungguh tak sanggup hidup tanpamu. Kau adalah istriku, belahan jiwaku, cinta matiku dan selamanya milikku." "Sungguh aku tidak mau berbohong padamu, tidak ada niatan sama sekali. Tapi untuk waktu kemarin kupikir kamu belum perlu tahu, karena aku takut kamu meninggalkan aku jika aku berkata jujur." Perkataan Cleon malah semakin membuatku penasaran. Apa yang sebenarnya terjadi? "Aku tidak mengerti maksudmu." Ucapku jujur. "Apa kau percaya dengan mitos yang mengatakan bahwa manusia serigala itu ada?" Aku mengerutkan kening semakin tak paham, mengapa tiba-tiba Cleon mengatakan hal ini? Apa hubungannya? "Aku pernah mendengar tentang hal ini, aku juga sering membaca beberapa novel tentang werewolf. Tapi Cleon, apa hubungannya dengan ini dengan pembahasan kita?" "Jika aku mengatakan bahwa aku adalah seorang werewolf, apakah kau percaya?" Aku menatap Cleon bingung, apa suamiku ini tengah bercanda sekarang? Mengapa mengatakan hal konyol macam ini? "Cleon jangan mengada-ada, aku tidak sedang bercanda saat ini." "Aku tidak sedang bercanda saat ini, aku berkata jujur." Aku menahan tawa, hal ini terdengar lucu tetapi wajah Cleon menampakkan lain. "Love, aku berkata yang sebenarnya. Dan perlu kau tahu juga bahwa ada orang lain yang mencintaimu sama besarnya seperti aku mencintaimu. Dia ingin sekali bertemu denganmu sejak pertama kali kita bertemu, bahkan ia juga yang menemukan keberadaan mu saat itu." Rasa ingin tertawaku lenyap begitu saja saat Cleon berkata demikian disertai wajah seriusnya. "Apa kau ingin bertemu dengannya?" Aku terdiam membeku tak tahu harus berkata apa. "Aku berjanji ia tidak akan menyakiti mu. Katakan ya, dan berjanjilah kau tak akan lari ketakutan setelah ini ataupun pergi meninggalkan aku." Tak tahu dorongan dari mana, kepalaku bergerak menyetujuinya. Bisa kulihat Cleon berjalan menjauh memberikan jarak dari posisi berdiriku. "Namanya Luc, dia sangat mencintaimu." Lalu kulihat Cleon memejamkan matanya disusul suara patahan tulang yang memekakan telinga, bajunya robek begitu saja karena tubuhnya berubah membesar dan berbulu. Sungguh mengerikan saat melihat jari-jarinya berubah disertai kuku tajam yang mencuat. Mataku terbelalak, spontan memundurkan langkah saat seekor serigala yang berukuran fantastis tak seperti serigala biasa berada didepanku. Taringnya yang besar dan kukunya yang tajam begitu sempurna berpadu dengan bulu berwarna hitam dan putih. Begitu gagah dan menakjubkan secara bersamaan, matanya yang berwarna kuning cemerlang menatapku dalam. Penuh perasaan dan sulit dijabarkan. Vote and Comment guys!!! TheHalfsoul❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD