Fakta Lain

1097 Words
Cleon pov Aleah.. Namanya Aleah bukan Krystal. Dia mengidap Xeroderma Pigmentosum juga Intoleransi Galaktosa. Dia pecinta negara korea karena 'pria itu'. "Cleon boleh aku tahu ini tanggal berapa?" Aku mengerutkan keningku, kenapa ia menanyai tanggal? Sudah tiga hari ia disini dan menjadi gadis manis yang penurut. Lalu sekarang ada hal apa hingga ia bertanya tanggal? Ada yang ulangtahunkah? Atau ia punya janji dengan seseorang? "Tanggal 23 ada apa?" Ia terduduk gelisah diatas kasur. "Katakanlah Sweetheart, sekarang aku belum bisa membaca pikiranmu." "Emm.. Begini.. B-bolehkah aku pulang sebentar?" "Apa yang ingin kau lakukan?" "Dua hari lagi akan ada konser boyband korea kesukaanku, dan.. Aku sudah punya tiketnya, tetapi semua keperluanku seperti video kamera dan handphone ada disana." Ia menatapku takut-takut. "Aku tahu kau tidak akan mengizinkan aku disana terlalu lama, tapi setidaknya biarkan aku berpamitan dan minta maaf pada keluargaku pasti mereka sudah mencariku kemana-mana." Keluarganya? Ya aku harus meminta izin untuk menikahi mate-ku. "Dimana keluargamu tinggal? Aku ingin bertemu dengan orangtuamu yang baik itu." Ia kembali ragu seperti sebelumnya. "Mereka ada disana, dirumah Mr.Dakota." Aku mengangguk paham. "Baiklah malam nanti kita akan kerumah itu." 'Alpha, Princess Clare dan Queen Luna Adel akan datang berkunjung. Mereka sedang dalam perjalanan.' Aku mengerutkan kening saat mendengar berita itu. Untuk apa dua wanita itu datang ke pack house? Bisa dihitung sejak Clare menikah dan Mommy menjadi Queen Luna, sangat jarang sekali mereka datang kemari. Apakah ada hal penting? 'Kalau begitu sambut mereka.' Perhatian ku kini kembali pada Leah yang masih menatapku dalam diam. "Apa ada hal yang kau inginkan mate?" Ia menggeleng pelan, dan kembali memasang wajah yang sangat menggemaskan. "Yuhuu!! Cleon!!" Mendengar suara berisik yang tak asing itu, membuatku refleks mendengus tak suka. Belum juga menoleh, suara dobrakan pintu terdengar berhasil membuat Aleah terkejut sedikit. Tak perlu lagi bertanya siapa pelakunya. "Oh hai, pasti kamu mate nya Cleon ya?" Saat aku ingin membuka suara membantu Aleah menjawab pertanyaan, wanita ini kembali mengoceh. "Kenalkan aku Clare, kembarannya Cleon. Sebenarnya aku yang lahir lebih dulu tapi karena adat dikeluarga Mommy jadilah Cleon sebagai kakaknya disini." Aku mendengus tak suka dan melirik sinis pada Clare yang masih senyum begitu lebar. Apa dia tidak menyadari bahwa Aleah sedikit takut karenanya. Lagi lagi sebelum aku menjawab suara yang lain menyahut, "Clare jangan seperti itu dengan calon menantu Mommy, kamu agresif sekali sih." Ku lihat Mommy berjalan mendekati Aleah dan memeluknya sebentar, "Maafkan Clare ya, dia memang berbeda dengan Cleon. Meski sudah menikah sikapnya tidak akan pernah berubah." Memangnya siapa yang mewarisi sifat tidak bisa diam itu Mom jika bukan dirimu? "Panggil Mommy Adel aja ya gak perlu pake tante-tante. Nama kamu siapa?" Aku tidak bisa berbuat apapun jika dua wanita ini sudah campur tangan. Bisa kulihat senyum kaku dari mate-ku juga wajah penuh keraguannya. "Namanya Aleah Mom, dan biarkan mate ku istirahat dia sudah cukup lelah hari ini." Alasan yang cukup logis menurutku supaya mereka tak mengacaukan Aleah yang bagaikan gadis polos diantara dua wanita penuh muslihat ini. Aku tahu Clare hendak melayangkan protesnya but ini bukanlah saatnya membiarkan mereka. "Kita perlu bicara di ruang kerjaku." Meskipun selama ini Mommy selalu melakukan hal diluar nalar, tetapi Mommy selalu bisa menempatkan diri dan ia pasti tahu aku ingin bicara serius. Oleh karena itu ia mengangguk setuju dan mengajak Clare ikut dengannya. "Nanti kita lanjut ngobrol lagi ya Aleah, kamu memang butuh istirahat." Setelah mereka tak terlihat dari posisiku berdiri, aku mendekati mate ku. Mengusap rambutnya sayang, "Kamu istirahatlah, nanti aku kembali. Aku ingin memberitahu Mommy tentang berita pernikahan kita." Kecemasan tampak dimata indahnya dan aku tak suka itu. "Semua akan baik-baik saja percayalah, Mommy sudah menyukaimu." Lalu disusul kecupan dikeningnya, aku melangkah keluar dan menutup pintu. Berjalan pasti menuju ruang kerjaku karena Mommy dan Clare pasti sudah menunggu dengan tidak sabar, khas mereka sekali. "Sejak kapan Mommy dan kau tahu mate-ku ada disini?" Tanggapan dua manusia itu berbeda, sang Mommy yang masih meneliti cat kukunya dan Clare yang tersenyum sok misterius. Senyum yang sejak dulu sangat aku hafal diluar kepala, senyum penuh kejahilan dan rahasia. "Apa?" Aku menatap Clare lurus seakan minta penjelasan karena Mommy tidak bisa diharapkan. "Suamiku yang memberitahunya, dia sudah memberitahuku sejak seminggu yang lalu bahwa dalam waktu dekat ini kau akan membawa mate mu kemari. Lalu dia mengusulkan tanggal hari ini untuk mengunjungimu." Aku tidak pernah berhenti untuk memandang Clare tak suka. Pasti dia telah meminta suaminya yang raja Vampire itu untuk menerawang masa depanku tanpa izin lebih dulu. "Kenapa kau selalu mencampuri urusanku sih?" Disaat aku merasa sangat sebal dengannya, Clare malah tertawa puas. "Karena kita adalah anak kembar yang saling terikat. Jangan lupakan itu, benarkan Mom?" Mommy yang sedari tadi asyik sendiri mengangguk acuh, "Melihat packhouse ditutupi tirai hitam begini Mommy yakin kamu punya alasannya." Lalu mata itu menatapku. Aku mengangguk tenang, "Akan Cleon ceritakan semuanya saat makan siang besok di istana kerajaan." Clare ingin memprotes kembali tetapi Mommy langsung berkata iya dan pamit pulang diikuti Clare yang sangat berat hati melangkah disamping Mommy. Aku menggelengkan kepala melihatnya, meskipun Clare sudah menikah tetap saja dia menempel pada Mommy. Tapi daripada berpikir tentang Clare yang tak ada habisnya, lebih baik aku menyelesaikan pekerjaan agar bisa menuju rumah Mr. Dakota tanpa memikirkan dokumen dan lainnya. Ketukan pintu terdengar, "Masuk." Seorang maid menundukkan wajahnya dan tak berani masuk hingga hanya berdiri diambang pintu. "Ada apa?" "Maaf Alpha, tetapi Luna meminta saya untuk memanggilkan anda ke kamar." Aku mengerutkan kening dan melihat jam dinding. Ternyata sekarang sudah pukul enam sore lewat, aku terlalu larut bekerja. Lalu aku menoleh ke arah jendela yang menampilkan langit yang mulai menggelap. "Aku akan kesana, kau kembalilah bekerja." "Baik Alpha." Setelah maid itu pergi, aku pun menuju ke kamar utama dimana mate ku berada. Bisa ku lihat ia sudah berganti pakaian dan terlihat sudah siap untuk pergi. "Aku akan mandi sebentar, tunggulah." Tanpa membuang waktu aku segera mandi dan berpakaian. Selama perjalanan mate ku terus saja tersenyum dan itu menular padaku yang saat duduk disebelahnya. "Apa kau tidak sabar?" Aku mengusap pipinya pelan yang dibalas anggukan antusiasnya. Rasanya senang sekali melihat nya begini. "Sudah sampai Alpha." Setelah melewati gerbang besar, mobil berhenti tepat didepan teras rumah. Tetapi suara deru mobil lain dibelakang kami terdengar. Aleah dengan semangatnya keluar dari mobil tanpa menungguku. "Leah?" Suara berat terdengar dan itu berasal dari pria yang ku ketahui adalah pewaris Mr. Dakota. Dan yang tidak ku percaya adalah mata berbinar mate-ku yang berlari begitu saja kepelukan pria lain. "Apa yang kau pikir sedang kau lakukan Aleah?" Aku menggeram tak suka melihatnya, bahkan Luc sudah ingin mengamuk sekarang. Vote and Comment guys!!! TheHalfsoul❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD