Gatha menggenggam lengan Ivy dengan lembut namun tegas, menariknya memasuki sebuah Toko perhiasan ternama di pusat Mall yang gemerlap. Pintu kaca otomatis terbuka, menyambut mereka dengan cahaya lampu yang memantul indah di setiap sudut ruangan. Begitu langkahnya menapaki lantai marmer yang licin, mata Ivy langsung terpaku. Di hadapannya, berderet etalase kaca berkilauan, memamerkan koleksi perhiasan yang memantulkan cahaya seperti bintang. Namun, pandangannya terhenti pada sebuah cincin berlian di tengah display utama. Kilau batu itu begitu mempesona, seakan menari-nari di bawah sorotan lampu. Ivy terdiam napasnya tertahan. Ini adalah pertama kalinya ia melihat berlian dari jarak sedekat itu. "Ngapain kita kesini?" bisik Ivy masih shock. "Mau beli anting, kalung, cincin dan gelang b

