BAB 25

1647 Words

Hazanah menundukkan kepala, ia bersiap apa pun yang akan di lakukan suaminya, ia berusaha meyakinkan diri bahwa ia menempuh jalan yang benar, Hazanah siap dan selalu bersiap apa yang akan di tunjukkan Rafiz padanya. Rafiz masih menatap hasil yang di berikan sang istri, hasil yang berusaha ia tepis, keraguannya pun muncul seketika. "Mas, maafkan aku." tutur Hazanah, membuat lamunan Rafiz buyar seketika. "Hem?" "Aku minta maaf." "Minta maaf? Untuk apa?" tanya Rafiz. "Karena aku tidak akan pernah bisa menjadi istri yang sempurna untuk kamu." "Sempurna? Tak ada manusia yang sempurna, bukan?" "Aku mandul, aku tak akan pernah bisa memberikanmu anak, aku menerima setiap keputusanmu, Mas, aku sadar, aku bukan istri yang akan bisa membahagiakanmu." "Kenapa kamu mengatakan hal itu? Apa kamu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD