BAB 28

1863 Words

Beberapa hari telah berlalu, Seperti biasa Hazanah terbangun untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk sahur. Hazanah berjalan menuju dapur melihat Jenab sudah berada di dapur dan sibuk dengan beberapa bahan makanan di depannya. Mendapatkan sikap yang acuh dari suami ternyata membuat hatinya gundah gulana. Perubahan sikap Rafiz begitu terasa. "Ibu sudah bangun? Semuanya sudah siap, Bu, tinggal di siapkan di meja saja." tutur Jenab. "Iya, Bi, saya sudah lama bangun, tapi salat malam dulu." "Iya, Bu, nanti saya siapkan di meja makan, Bu." jawab Jenab. "Bi, nanti kalau saya gak ada, Bibi tetap masakkin buat Bapak, ya." kata Hazanah, membuat Jenab keheranan. "Ibu teh mau kemana?" "Saya mau ke Desa dulu, Bi, saya sangat merindukan Ibu saya." "Kirain Ibu mau kemana, kedengerannya bakal jau

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD