Prolog

375 Words
"Ma …, yang benar saja aku harus menikah dengan wanita itu. Umur dia delapan tahun lebih tua dariku. Lagipula, satu tahun yang lalu Mama mengatakan padaku, Alika adalah anak dari selingkuhan almarhum papa. Apa Mama mau menjadi besan pelakor itu? Apa Mama mau memiliki menantu anak dari wanita yang telah berselingkuh dengan papa?" pekik Adam. Seraya melemparkan tasnya ke atas sofa. Pria berusia dua puluh satu tahun itu benar-benar geram kepada ibunya. Tiba-tiba saja memintanya untuk pulang agar bisa mempersiapkan pernikahannya yang akan dilangsungkan besok pagi. Bukan hanya itu. Adam dilarang membantah seandainya masih ingin menikmati fasilitas mewah dari harta warisan papanya. Rosalin menghela nafas. "Kamu pikir Mama mau berada di posisi ini? Kamu pikir Mama tidak terluka atas wasiat yang ditinggalkan oleh papamu?" Melemparkan surat wasiat ke atas meja. Agar Adam membaca dan tahu apa isi surat wasiat dari papanya. "Ma, ini?" Adam tertegun. Membaca poin demi poin yang tertera di sana. Poin yang paling membuat Adam syok adalah, ia harus menikah dengan Alika, paling lama enam bulan setelah papanya meninggal. Sedangkan kini, satu bulan sudah waktu berlaku. Itu artinya tinggal lima bulan waktu yang tersisa untuk menikah dengan Alika dan membuatnya hamil. Dan anak dari Alika lah yang berhak menjadi ahli waris tunggal seluruh harta kekayaan sang papa. "Ya, itulah surat wasiat yang dibuat oleh papamu. Lakukan besok selagi Alika butuh uang untuk biaya pengobatan ibunya. Seandainya dia mendapatkan bantuan dari orang lain, bisa dipastikan kita akan kehilangan seluruh harta papamu. Jadi Mama mohon, menikahlah dengan Alika besok pagi. Rosalin bersimpuh di hadapan Adam. Agar putranya itu mau meloloskan keinginannya. "Tapi, Ma … aku masih kuliah dan usiaku jauh lebih kecil darinya. Aku pasti akan ditertawakan oleh teman-temanku nantinya," keluh Adam. Ia benar-benar tidak bisa membayangkan menikah dengan Alika. Rosalin menggenggam tangan Adam. "Mama tahu itu, Nak. Dan Mama berjanji akan merahasiakan pernikahanmu dan Alika. Karena yang wajib tahu ini semua hanyalah nenekmu dan pengacara papamu." "Mama yakin?" Rosalin mengangguk cepat. "Mama berjanji padamu, rahasia ini akan tersimpan rapat untuk selamanya. Setelah Alika melahirkan, Mama akan mengatakan pada orang-orang itu adalah adikmu dan setelah itu kamu boleh ceraikan Alika." "Baiklah kalau begitu aku setuju. Demi Mama aku akan menikah besok pagi dengannya," jawab Adam lesu. Pasrah dengan jodoh yang datang secara tiba-tiba.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD